Piala Dunia 2022, Pesta Tanpa Alkohol dan LGBT

Oleh: AAdib Hambali

HINGAR Bingar gelaran Pesta Piala Dunia 2022 di Qatar telah berakhir. Argentina menjadi juara setelah menaklukkan Prancis 4-2 (3-3) lewat adu penalti di Lusail Iconic Stadium, Minggu (18/12/2022).

Terlepas dari keberhasilan tim Argentina menyabet trofi ini, ada catatan menarik dalam penyelengaaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Bisa dikatakan pesta ini sukses tanpa alkohol dan kampanye LGBT.

Opening Ceremony Piala Dunia 2022 Qatar sukses dilaksanakan di Stadion Al Bayt di kota Al Khor, pada Minggu (20/11/2022) malam waktu Indonesia, hingga penutupan, sejumlah hal menarik ditunjukan Qatar sebagai tuan rumah. Misalnya dari tema “Menjembatani Jarak” yang dihadirkan, hingga adanya pembacaan ayat Al-quran yang juga sejalan dengan tema yang diusung.

Sesuai dirancang Direktur kreatif Ahmad Al Baker, agar upacara tersebut menandakan pertemuan untuk seluruh umat manusia, di mana para undangan berkumpul sebagai satu kesatuan, menjembatani semua perbedaan dengan kemanusiaan, rasa hormat, dan inklusi.

Dengan setelan jas hitam, sepatu kets hitam, dan sarung tangan kuning, aktor kawakan Hollywood Morgan Freeman menjadi salah satu sorotan utama dalam pembukaan Piala Dunia Qatar 2022.

Dengan latar belakang sebagai Afro-Amerika, Morgan seakan merepresentasikan keberagaman dan persatuan bagi seluruh manusia yang diusung dalam gelaran Piala Dunia 2022.

Di Qatar Morgan mencuri perhatian dengan menyampaikan kata-kata dengan gaya kharismatiknya yang khas, berisi pesan-pesan persatuan umat manusia.

“Apa yang menyatukan kita di sini jauh lebih besar daripada apa yang memisahkan kita. Bagaimana kita bisa bertahan lebih lama.”

“Jadi kita berkumpul di sini sebagai satu suku besar dan bumi ini adalah tenda di mana kita semua tinggal,” kata Morgan, dilansir bola com, 20/11/2022.

Dalam penampilannya, Morgan Freeman juga secara perlahan menghampiri dan bercakap dengan salah satu Ambassador Piala Dunia 2022 Qatar, yang juga merupakan sosok inspiratif penyandang disabilitas, Ghanim Al Muftah.

Pembacaan Ayat Al-Quran
Dalam percakapannya dengan Morgan Freeman, Ghanim Al Muftah yang juga merupakan penghafal Al-quran juga melantunkan ayat dari kitab suci umat Islam tersebut.

Tepatnya, ayat ke-13 di surat Al-Hujurat yang artinya, “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”

Pesta ini pun digelar tanpa kampanye LGBT. Qatar secara terbuka melarang homoseksualitas. Aparat setempat memasukkan homoseksual ke dalam kategori kriminal dengan ancaman penjara hingga tiga tahun.

Otomatis hal-hal bernuansa LGBT dilarang Qatar selama Piala Dunia 2022. Penyelenggara juga melarang atribut yang terasosiasi dengan LGBT.

Beberapa negara peserta ngotot ingin mengenakan atribut LGBT seperti ban kapten. Beberapa orang yang pro LGBT juga tetap memakai atribut bernuansa pelangi meski diusir aparat keamanan.
Tujuh negara anggota UEFA akhirnya tidak memakai ban kapten ‘One Love’,” tulis The Independent.

Kampanye atribut pelangi yang diasosiasikan sebagai dukungan terhadap LGBT itu ingin dilakukan beberapa negara melalui penggunaan ban kapten dan berbagai atribut lainnya. Namun FIFA melarang hal tersebut dan meminta negara peserta menggunakan kalimat yang sudah disediakan oleh FIFA.

Sederet insiden pun terjadi yang berkaitan dengan atribut pelangi. Contohnya, ketika kiper timnas Jerman Manuel Neuer didatangi wasit untuk memeriksa apakah sang kapten menggunakan atribut pelangi atau tidak.

Kemudian, ada seorang wanita pendukung Wales dilarang masuk stadion karena menggunakan topi pelangi. Lalu seorang jurnalis asal Amerika Serikat juga tidak diperkenankan masuk ke dalam stadion lantaran menggunakan kaos pelangi.

Selain kampanye LGBT, Qatar juga melarang minuman beralkohol di dalam arena Piala Dunia 2022. Penyelenggara Piala Dunia hanya menyediakan miras di beberapa tempat tertentu yang sudah disediakan, itupun dengan harga yang selangit.

Satu gelas bir di Qatar mencapai Rp1,4 juta. Itu membuat gelombang protes dari beberapa negara yang ingin minuman beralkohol tetap diizinkan di dalam stadion.

Salah satu protes disampaikan oleh suporter Ekuador saat pertandingan pembuka Piala Dunia 2022. Kumpulan penonton meneriakkan ‘Kami mau bir! Kami mau bir!‘ saat laga berlangsung.

Yang pasti tanpa miras dan kampanye LGBT, gelaran pesta berakhir dengan hingar bingar kemenangan Leonal Messi dkk. Semua hanyut dalam permainan menegangkan selama 90 menit, perpanjangan dan adu penalti. Juga kemeriahan tim Argentina mengangkat trofi, lambang kejuaraan dunia ini (*)

Redaktur senior detakpos.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *