Gresik – Detakpos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur, mewaspadai ancaman tanah longsor di Kecamatan Sangkapura dan Tambak, keduanya di Pulau Bawean dan Kecamatan Ujungpangkah, selama musim hujan ini.
“Kami terus waspada adanya ancaman bencana apapun dengan berkoordinasi dengan berbagai intansi terkait,” kata Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Rabu.
Ia juga menginstruksikan kepada jajaran pemkab, mulai camat, sampai kelurahan dan desa untuk memetakan sekaligus mengantisipasi adanya ancamanbencana di wilayahnya masing-masing.
“Sampai saat ini, di Bawean belum pernah terjadi longsor yang sampai parah. Kalaupun ada hanya longsor kecil-kecil sebatas menutup jalan. Hal itu sudah kami antisipasi dengan membangun plengsengan,” paparnya.
BPBD Jatim, jelas dia, juga memetakan Kecamatan Kebomas, Panceng, juga rawan longsor, tetapi dengan risiko sedang.
“Kami minta pemantauan daerah rawan longsor dilakukan secara terus menerus,” ujarnya.
Menurut dia, di kawasan Makam Sunan Giri, Sunan Prapen dan Puteri Cempo, di Kecamatan Kebomas, juga rawan longsor karena lokasinya di ketinggian.
“Wilayah Makam Sunan Giri dan sekitarnya di Kebomas kami anggap rawan Karena tempat itu tertinggi di Gresik sementara di bawahnya banyak pemukiman,” tandasnya.
Ia juga menjelaskan tidak kalah berbahayanya yaitu longsor di bantaran Bengawan Solo di daerahnya, di Kecamatan Dukun dan Bungah.
“Di dua Kecamatan tersebut yaitu Dukun dan Bungah ada 17 Desa yang rawan banjir. Apabila air meningkat maka bantaran sungai longsor,” tuturnya.
Ia menambahkan ancaman bencana banjir juga masih mengancam desa-desa di wilayah Kali Lamong di Gresik Selatan. (sdm/detakpos)