Gresik – Detakpos – Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Gresik, Jawa Timur, memanfaatkan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) yang diperoleh secara maksimal untuk pengadaan berbagai peralatan kedokteran, sebagai usaha meningkatkan pelayanan kesehatan.
Kepala RS Ibnu Sina Gresik, Endang Puspitowati kepada Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Senin, melaporkan pemanfaatan DBH-CHT selain untuk pembelian alat-alat kedokteran juga untuk membangun fasilitas penunjang.
“Selama ini penggunaan DBH-CHT untuk melengkapi beberapa fasilitas kesehatan berupa alat kedokteran untuk penyakit paru, jantung, juga peralatan lainnya,” jelas dia yang saat itu menerima kunjungan rombongan Pemkab Madiun.
Ia yang didampingi Sekda Gresik Djoko Sulistiohadi merinci pada 2012 menerima DBH-CHT Rp1,4 miliar, pada 2013 naik menjadi Rp2,5 miliar, kemudian 2014 Rp5,7 miliar, pada 2016 Rp10,2 miliar dan tahun 2017 sebesar Rp8,3 miliar.
Menurut dia, beberapa peralatan yang dibeli DBH-CHT yaitu “ventilator”, katerisasi jantung, “bronscoscopi”, “x-ray”, dan USG 4 dimensi.
Bahkan ia berencana untuk melengkapi berbagai peralatan endoscopi, sebagaimana yang disarankan pemberi dana.
Pada kesempatan itu Bupati Gresik Sambari Halim Rudianto mengapresiasi pemanfaatan DBH-CHT yang bisa dilakukan secara maksimal, karena pemanfaatan DBH-CHT memang diprioritaskan untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan.
“Dana ini sebagian besar dibelanjakan untuk alat-alat kedokteran dimana dapat meningkatkan kualitas hidup kesehatan masyarakat terutama pasien penyakit paru jantung” katanya menegaskan.
Menanggapi hal itu, Asisten Ekbang Pemkab Madiun Suyadi menyatakan puas. Pihaknya bahkan ingin minta difasilitasi untuk selalu bisa berkomunikasi dengan Pemkab Gresik.
“Kami minta nomer kontak atau email agar kami bisa selalu berkomunikasi. Kami menyadari bahwa Pemkab Gresik telah selangkah lebih maju dari kami,” ujar Suyadi. (sdm/detakpos)