Angka Kematian Ibu dan Bayi di Bojonegoro Menurun

Penawarta: Hadi

Bojonegoro – Detakpos – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Jawa Timur, Ahmad Hernowo mengatakan angka kematian bayi dan ibu dalam proses persalinan mencapai 140 korban menurun dibandingkan tahun lalu sebanyak 270 korban.

“Faktor kematian ibu kebanyakan disebabkan “pre-eklamsi (ibu hamil yang menderita tekanan daerah tinggi, tetapi tidak sampai kejang),”eklamsi” (ibu hamil yang menderita tekanan darah tinggi yang bisa kejang) dan pendarahan,” kata dia, Kamis.

Namun, lanjut dia, pada 2017 muncul kasus yang tidak terjadi di tahun sebelumnya yaitu kematian ibu karena menderita penyakit jantung berat.

Ia memberikan gambaran pada Desember tahun ini kasus kematian ibu dalam proses persalinan sebanyak 16 kasus, menurun dibandingkan rata-rata angka kematian ibu pada 2015 dan 2016 dengan jumlah 23 kasus per bulannya.

Terkait angkat kematian ibu dan bayi, ia mengimbau kepada ibu juga calon ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan baik di puskesmas maupun dokter.

“Apabila terindikasi menderita penyakit berat diharapkan tidak hamil dahulu, sedangkan yang menderita sakit jantung ringan diperkenankan hamil dengan catatan mendapat pengawasan dari dokter spesialis jantung,” kata dia menjelaskan.

Ia mengharapkan ibu yang menderita jantung berat tidak hamil, sebab sangat berisiko, bahkan bisa mengakibatkan kematian ketika proses persalinan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *