Bojonegoro – Detakpos – Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, berangsur-angsur surut, namun masih siaga I-hijau dengan ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) mencapai 13,28 meter, Sabtu (20/1) pukul 21.00 WIB.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menjelaskan ketinggian air di TBS sempat bertahan 13,35 meter selama beberapa jam sebelum akhirnya surut.
“Ketinggian air Bengawan Solo di daerah hulu mulai surut. BPBD tetap waspada, sebab selama Januari-Februari hujan yang turun berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang,” katanya menjelaskan.
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air di hilir Jawa Timur, dalam waktu bersamaan juga sudah masuk siaga dalam menghadapi banjir Bengawan Solo.
Ketinggian air di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 7, 52 meter (II-kuning), 5,08 meter (II-kuning), 4,00 meter (II-kuning) dan 1, 91 meter (I-hijau).
Temuan Mayat
Tim SAR Bojonegoro, Jawa Timur, mengevakuasi mayat laki-laki berusia sekitar 50 tahun yang belum diketahui identitasnya di sebuah sungai di Desa Pohbogo, Kecamatan Balen, Sabtu.
“Saat ini mayat laki-laki itu kemudian dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo untuk menjalani otopsi,” kata Anggota Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro.
Ia mengaku kurang tahu pasti penyebab meninggalnya lelaki yang ditemukan di sebuah sungai di desa setempat dalam keadaan mengambang.
“Sampai sekarang belum ada pihak yang mengaku sebagai keluarga korban, sehingga mayat belum diketahui identitasnya, ” ucapnya. (*/d1)