Dua Perahu Nelayan Gresik Tertimpa Rumah Kontainer Pertamina Satu Orang Tewas Tujuh Hilang

GRESIK – detakpos.com – Dua perahu nelayan, asal Kelurahan Kroman dan Blandongan, Kecamatan Kota Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (11/6/2024) malam tertimpa rumah kontainer di menara rig, perusahaan pengeboran minyak, PT Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore atau PHE WMO, di perairan Madura. Akibat insiden itu, satu orang tewas, tujuh orang hilang sementara tiga dari delapan korban yang selamat masih dirawat intensif di RSUD Dr Soetomo, Surabaya.

Hingga Jumat (14/6/2024), tim gabungan pencarian dan penyelamatan (SAR) dari Basarnas, Direktorat Polisi Perairan Kepolisian Daerah Jawa Timur, Satuan Polisi Parairan Gresik, masih mencari tujuh korban yang hilang. Satu korban, Riszianto (31) warga Jalan Sindujoyo, Kelurahan Kroman, ditemukan tewas mengapung di sekitar lokasi kejadian pada Kamis (13/6/2024) di perairan Klampis, Kabupaten Bangkalan.

Kepala Satuan Polisi Perairan Gresik, Ajun Komisaris Winardi menyebutkan jasad korban berhasil dievakuasi dan diidentifikasi. Saat ditemukan tubuh korban sudah mengembang dan kaku.

“Lokasi kejadian berada di Bangkalan, kami hanya bersifat membantu proses pencarian karena korban semuanya berasal dari Gresik. Kami juga membuka posko informasi untuk keluarga korban,” katanya.

Winardi menjelaskan, saat kejadian, ada dua perahu nelayan masing-masing berisi delapan orang. Dua perahu tenggelam setelah tertimpa rumah kontainer di rig, perusahaan pengeboran minyak lepas pantai, PHE WMO.

Peristiwa bermula saat 16 nelayan mencari besi tua menggunakan dua perahu. Mereka biasanya menyelam untuk mencari besi tua di dasar laut atau membeli limbah besi bekas dari kapal-kapal yang berlabuh.

Pada Selasa (11/6) lalu, sekitar pukul 23.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), terjadi cuaca buruk. Para nelayan memaksa berlindung di area PHE WMO.

Mereka berlindung tepat di bawah bangunan rumah kontainer yang menggantung. “Nahas, di tengah cuaca ekstrem, bangunan rumah kontainer tiba-tiba runtuh dan menimpa kedua perahu mereka” papar Winardi.

Polair Gresik terus memantau perkembangan pencarian tujuh korban hilang. Proses pencarian korban hilang pun masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Lima korban selamat sudah pulang ke rumah masing-masing, ttiga lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. “Ada yang kakinya patah (putus) tertimpa reruntuhan,” kata Winardi..

Di posko informasi yang dibuka Polair Gresik terkait insiden itu, disebutkan nama-nama nelayan yang menjadi korban. Mereka berasal dari Kelurahan Kroman dan Blandongan, Gresik.

Korban Selamat
1. ZAINI, warga Blandongan, (dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya)
2. KHOTIB, warga Blandongan (Dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya
3. FATAH, warga Blandongan (dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya)
4. HUSNI, warga Kroman
5. BOYEN (45), warga Kroman
6. BUDI (32) warga Blandongan
7. HASAN (63) warga Blandongan
8. NOK, warga Blandongan

Korban Tewas
1. RISZIANTO alias Safak (31) warga Kroman, ditemukan tewas Kamis (13/6)

Foto : Korban Rizsianto (Ist)

Korban Hilang
1. ABDUL GOFAR alias Gopek, warga Kroman RT 5,
2. MULYONO, warga Kroman RT 16
3. WAWAN, warga Kroman RT 17
4. ARIS, warga Kroman RT 17
5. HARIS, warga Blandongan RT 03 RW 02
6. LUTFI, warga Kroman RT 18
7. OJI, warga Kroman RT 5.(Hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *