Gresik – Detakpos – Sebanyak 578 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mulai kepala sekolah (Kasek) SD, SMP, juga pengawas sekolah dan penilik sekolah menandatangani pakta integritas terkait pendidikan, Jumat (22/6).
Penandatanganan pakta integritas dilakukan di atas kertas bermeterai dengan dihadiri Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.
Dalam pakta integritas itu ada delapan poin yaitu berperan aktif dalam pencegahan kurupsi, kolusi dan nepotisme. Tidak menerima suap, bersikap transparan jujur, obyektif dan akuntabel. Menghindari “conflict of interest”.
Patuh terhadap perundangan yang berlaku. Menyampaikan informasi penyimpangan. Siap menghadapi konsekwensi pada setiap pelanggaran.
Pada kesempatan itu, Sambari menyampaikan bahwa selama ini banyak sekali pesan singkat telepon selular yang masuk ke ponsel miliknya tentang laporan masyarakat terkait penyimpangan yang ada pada dunia pendidikan.
“Meski laporan itu tidak semuanya benar, namun saya mengingatkan kepada saudara agar anda bekerja dengan sesuai aturan dan perundangan yang berlaku,” ujarnya.
“Kalau memang berita dan informasi dari masyarakat tersebut tidak benar, anda harus berani menanggapi bahkan kalau perlu mengadukan fitnah itu kepada pihak yang berwajib. Agar bisa diketahui siapa yang benar dan salah,” ucapnya menambahkan.
Terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), ia meminta kepada semua pihak untuk melaksanakan kegiatan tersebut sesuai aturan.
“Kalau ada anak yang miskin semisal anaknya janda yang miskin, Yatim-piatu, orang miskin yang tidak mampu menyekolahkan puteranya ke sekolah swasta. Kami meminta agar dibantu. Saya bertanggungjawab untuk itu. Kalau orang miskin, yatim piatu kalau tidak dibantu pasti mereka tidak bisa sekolah. Jangan sampai system Pendidikan kita akan membuat kebodohan kepada para kaum miskin dan tidak punya,” kata dia menjelaskan.
Oleh karena itu, lanjut dia, yatim piatu, murid miskin jangan ditolak.”Bantu mereka seoptimal mungkin, laporkan ke saya. Kalau bukan kita Pemerintah yang membantu mereka, siapa lagi harapan mereka untuk maju” ulang Sambari seolah mengajak para insan pendidikan ikut peduli kepada masyarakat miskin,” ujarnya.
Selain Bupati, Sekda Gresik Djoko Sulistio Hadi, Inspektorat Kabupaten Gresik Hari Suryono, Kepala BKD Nadhif serta Kepala Dinas Pendidikan Gresik Mahin yang hadir pada kesempatan itu juga turut memberikan pencerahan kepada para Insan Pendidikan di Gresik.
“Bekerjalah sesuai yang sudah diatur dalam peraturan dan perundangan yang berlaku. Yang sudah digariskan sebaiknya jangan dilanggar. Tentu saja kalau melanggar tanggung sendiri akibatnya,” ucap Djoko Sulistio. (*/sdm)