Lamongan – Detakpos – Akademi Keperawatan (Akper) Lamongan, Jawa Timur, memiliki standar kompetensi sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, karena pengelolaannya di bawah Unair.
Penyerahan Akper Lamongan di Lamongan, Selasa (25/9) dihadiri Bupati Lamongan Fadeli bersama Rektor Unair Mohammad Nasih.
Bupati Lamongan Fadeli menitipkan harapan pula kepada Unair. Karena dia rupanya memiliki cita-cita untuk mendirikan perguruan tinggi negeri di Lamongan.
“Ini karena ada aturan baru, sehingga Akper Lamongan harus dimerger dengan Unair. Padahal Saya memiliki cita-cita yang belum tercapai, mendirikan perguruan tinggi negeri di Lamongan, ” ujarnya.
Dia menyebut penyerahan itu sebagai momen yang tepat, untuk melanjutkan cita-cita tersebut. Dengan harapan, perguruan tinggi negeri bisa berdiri di Lamongan dari rahim Unair.
“Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak. Karena proses peralihan ini berjalan lancar. Sehingga anak-anak kami di Akper Lamongan tidak terganggu pendidikannya,” katanya.
Di Lamongan, Akper ini sebelumnya berada di bawah pengelolaan Pemkab Lamongan. Sementara ada amanah Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang intinya daerah kewenangannya hanya pendidikan dasar.
Sehingga mengharuskan pengelolaan Akper Lamongan diserahkan kepada pemerintah pusat. Untuk Lamongan, pengelolaan diserahkan kepada Unair.
Dengan menjadi lembaga pendidikan dibawah pengelolaan Unair, ini berarti Akper Lamongan kini memiliki standar kompetensi yang sama. Mulai dari standarisasi kurikulum, manajemen dan dosen.
Harapan soal kualitas yang sama dengan Unair itu disampaikan M Nasih. Dia memberi tugas khusus kepada Wakil Rektor I Unair agar menjamin kualitas Akper Lamongan.
Di sisi lain, meski sudah dialihkan kepada Unair, Nasih berharap masih ada komitmen dari Pemkab Lamongan.
Diantaranya dengan menjadikan RSUD dr Soegiri sebagai laboratorium untuk calon perawat dari Akper Lamongan. Sekaligus menjadi laboratorium satelit bagi mahasiswa perawat program S1 di Unair. (*/d1)