BOJONEGORO–Detakposcom-Tawuran antar warga dua perguruan silat di Bojonegoro pecah kemarin malam (5/01/23) di jalan Bojonegoro cepu, tepatnya di Desa Panjunan, Kecamatan Kaltidu.
Tawuran yang diduga dipicu isu perkelahian dua warga dari perguruan silat menyebabkan salah satu orang patah tulang. Dari isu tersebut kemudian berkembang liar dan membuat masing-masing warga dari kedua perguruan silat melakukan aksi solidaritas dengan berkumpul yang dilanjutkan dengan mendatangi wilayah perguruan silat lainnya.
Konsentrasi massa kemudian menuju Desa Panjunan yang terdapat tugu salah satu perguruan silat Bentrokan pun pecah sekitar pukul 21.00 WIB di jalan raya Bojonegoro-Cepu turut Desa Panjunan, dengan saling lempar batu serta benda keras lainnya.
Baru sekitar pukul 22.00 WIB aparat dari Polres Bojonegoro yang diterjunkan berhasil menghalau kedua kelompok massa tersebut.
‘’Banyak rumah yang rusak di Panjunan akibat tawuran tadi,’’ kata Wijaya, 40 tahun, warga Desa Panjunana. Dia menjelaskan bentrokan tersebut terjadi di depan rumahnya. Dari pantauannya belum ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
Namun dia menjelaskan banyak rumah milik tetangganya rusak.
Dia juga menjelaskan terdapat beberapa warung di sekitar lokasi yang dijarah dalam bentrokan tersebut. Salah satunya tambah dia warung milik Mak Ni, warga setempat. ‘’Warung kopi semua barang di dalamnya habis termasuk dagangan rokoknya,’’ tuturnya.
Setelah dipisah rombongan salah satu perguruan silat yang hendak pulang ke arah timur Bojonegoro juga berkonvoi dan menutup jalan.
Sementara aparat dari Polres Bojonegoro terus mengawal kepulangan ratusan orang tersebut menuju wilayah timur Bojonegoro dengan menggunakan mobil patroli dan sepeda motor.
Kemacetan pun terjadi karena pengguna jalan lain dengan arogan dipaksa untuk minggir. ‘’Ya takut terjadi apa-apa karena semua dipaksa minggir,’’ kata Irvan yang menepikan mobilnya dan berhenti karena diacungi pentungan oleh mereka yang berkonvoi. (d/5)
