Sejumlah Bangunan Rusak Pascagempa M 5,1 di Maluku

JakartaDetakpos– Aktivitas gempa masih terdeteksi hingga menimbulkan kerusakan bangunan. Pascagempa yang terjadi pada Selasa (12/11), pukul 19.10 waktu setempat (WIT).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku melaporkan, hari ini (13/11) dampak kerusakan terjadi pada bangunan di beberapa titik. Berikut ini dampak kerusakan dalam kategori rusak ringan yang telah diidentifikasi di antaranya, Rumah Susun Waiheru di Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Gedung Maluku City Mall, dan Masjid di Gunung Malintang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Di samping kerusakan bangunan, goncangan juga menyebabkan monumen patung Leo Leimena rusak. Monumen tersebut berlokasi di Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

BPBB melaporkan satu orang meninggal dunia karena serangan jantung pascagempa. Korban diduga mengalami serangan jantung setelah kaget dengan goncangan gempa yang dirasakan di Kota Ambon pada IV MMI. Korban meninggal atas nama Ibrahim Bugis yang tinggal di Tantui Kampung Jawa, Kota Ambon.

Gempa sempat menimbulkan kepanikan warga, khususnya mereka yang dirawar di RS GPM Ambon. Merespon kondisi tersebut, BPBD Kota Ambon berinisiasi untuk mendirikan tenda di sekitar rumah sakit. Upaya lain, BPBD provinsi terus melakukan koordinasi dengan tiga wilayah yang sebelumnya terdampak gempa, yaitu Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat.

Sebelumnya BMKG melaporkan gempa dengan M 5.1, dengan lokasi 16 km selatan Kairatu-Seram Bagian Barat, 30 km timur laut Ambon. Gempa berkedalaman 10 km.

Sementara itu, terkait percepatan penanganan darurat bencana di wilayah Provinsi Maluku, BNPB berkoordinasi dengan pemerintah daerah terdampak pada Selasa (12/11) di Kantor Walikota Ambon.

Koordinasi tersebut membahas rencana pemberian Dana Tunggu Hunian (DTH) dan _cash for work_. BNPB meminta pemberian bantuan tersebut harus dilakukan secara akuntabilitas harus terencana serta tersampaikan kepada warga terdampak. DTH hanya diberikan bagi mereka yang rumahnya rusak berat. Sambil menunggu hunian tetap, warga akan mendapatkan kompensasi sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan terhadap ekonomi warga.

Sedangkan _cash for work_(cw), bantuan ini diberikan sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi warga terdampak. Warga penerima cw harus terdaftar sebagai penerima bantuan yang kondisi rumahnya rusak berat, rusak sedang, rusak ringan dan permintaan pendampingan TP4D oleh pemda setempat.

Pertemuan ini dihadiri oleh Sekkot Ambon dan Camat di wilayah terdampak bencana Kota Ambon (Camat Sirimau, Camat Nusa Niwe, Camat Baguala, Camat Teluk Ambon dan Camat Leitimur Selatan).

Demikian dilaporkan Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB.

Sumber: Humas BNPB
Editor:A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *