Anggota DPR RI PAN Pantau Kekeringan di Bojonegoro

BojonegoroDetakpos – Anggota DPR RI Fraksi PAN Ir. Bambang Budi Susanto, MM., memantau kekeringan di sejumlah desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk melihat secara langsung dampak kemarau yang mengakibatkan warga kesulitan air bersih, pekan ini.

“Kami datang ke desa untuk melihat secara langsung pengaruh kemarau di pedesaan,” kata dia yang juga Anggota Komisi VIII DPR RI, di Bojonegoro, Minggu (23/9).

Selain memantau di Desa Geger, Kecamatan Kedungadem, alumnus ITS Surabaya itu, juga memantau kondisi kekeringan di sejumlah desa di Kecamatan Balen, dan Sukosewu.

Ia juga memantau pendistribusian air bersih bagi warga desa setempat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Selain itu, Bambang yang pernah menjabat sebagai kepala dinas di sembilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di pemerintah kabupaten (pemkab) juga melihat secara langsung embung Geger di Desa Geger yang airnya mulai mengering.

Menurut dia, kemarau yang selalu melanda daerah setempat hingga mengakibatkan warga kesulitan air bersih harus dicarikan solusi agar tidak selalu berulang setiap tahun.

“Ya harus ada pemecahan dengan membangunkan warga tempat penampungan air atau memberi truk kepada desa yang bisa dimanfaatkan mengambil air,” ucapnya menjelaskan.

Kepada Bambang Budi Susanto, Kepala Desa Geger, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro Kamijo menjelaskan di desanya dengan jumlah sekitar 2.300 jiwa, yang kesulitan air bersih pada musim kemarau tahun ini 118 kepala keluarga (KK).

Meski demikian, lanjut dia, warga seharusnya masih bisa memperoleh air bersih dengan mengambil air PDAM di masjid desa setempat sejauh sekitar 1 kilometer.

“Warga lainnya bisa memperoleh air bersih PAM. Ya hanya 118 KK yang kesulitan air bersih di musim kemarau. Itupun warga masih bisa mengambil air PAM di masjid,” ucapnya menegaskan.

Data di BPBD setempat menyebutkan kemarau tahun ini melanda 43 desa yang tersebar di 13 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Ngasem, Tambakrejo, Sukosewu dan Sumberrejo.

Di daerah yang mengalami kekeringan itu terdapat 13.017 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 17.382 jiwa yang mengalami kesulitan air bersih. (*/sdv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *