Gresik – Detakpos – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggelar apel siaga patroli tolak politik uang menjelang Pemilu 2019 di Gresik, Minggu (14/4/2019).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Wakil Bupati Moh. Qosim, Kapolres Gresik AKBP. Wahyu Sri Bintoro, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf. Budi Handoko, jajaran OPD, serta para Panwascam, PPL, dan PTPS.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, melalui Kabag Humas Sutrisno meminta warga untuk komitmen menolak politik uang.
Dirinya berharap kepada penyelenggara pemilu sebagai garda terdepan dalam melakukan pengawasan terkait suasana politik, termasuk mengawasi kecurangan-kecurangan yang rawan terjadi jelang pemilihan seperti politik uang.
“Karena kesuksesan pemilu bergantung bagaimana para penyelenggara pemilu bekerja,” ucapnya.
Jika, lanjut dia, penyelenggara pemilu mampu berintegritas dan menjaga tugas dan tanggungjawab masing-masing, maka dipastikan suasana pemilu berjalan dengan lancar. Tiga hari lagi masyarakat Indonesia juga di Gresik akan merayakan pesta demokrasi serentak melalui pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, serta pemilihan anggota Legislatif.
Ia pun meminta agar seluruh masyarakat membangun komitmen, persepsi dan kesadaran bersama bahwa politik uang tidak masuk dalam kamus untuk mensejahterakan masyarakat.
“Komitmen kita bersama untuk menolak politik uang adalah sesuatu yang harus diimplementasikan. Masyarakat Gresik harus bisa mengantisipasi dan meminimalisir bahkan menghilangkan politik uang,” katanya.
Ketua Bawaslu Gresik, Imron Rosyadi mengatakan, Pemilu 2019 menjadi pengalaman baru bagi bangsa Indonesia. Pertama kali dalam sejarah Pemilu Indonesia Capres Cawapres, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD dilakukan secara serentak.
“Aspek keserentakan Pemilu menjadi ujian bagi Bawaslu. Kami telah melakukan upaya serius guna mengakselerasi kesiapan dan kematangan seluruh jajaran dalam menghadapi setiap tahapan pemilu,” ujarnya.
Sebelum memasuki hari pemungutan dan penghitungan suara, lanjut Imron, Bawaslu terlebih dahulu akan dihadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang mulai tanggal 14 s/d 16 april.
“Masa ini merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan pemilu yang akan menguji integritas seluruh elemen bangsa termasuk di dalamnya Bawaslu dan peserta Pemilu,” katanyha.
“Semua jajaran pengawas pemilu bersama – sama dengan masyarakat mari tolak politik uang demi pemilu yang bersih, berintegritas, dan bermartabat,” ucapnya menambahkan.
Ia juga berharap Bawaslu provinsi, kabupaten/kota, pengawas di tingkat kecamatan dan desa kelurahan agar membaca dan mempelajari dengan seksama setiap data yang tersaji dalam IKP 2019 untuk menuntun proses pencegahan dan pengawasan di wilayah masing-masing. (*/iis)
Sumber: Humas Gresik
Editor: Redaksi