Jokowi Jangan Mau Disandera, Setahun Lagi Ditinggalkan Parpol Koalisi

JakartaDetakpos.com-Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMAS menilai mundurnya rencana reshuffle kabinet Jokowi-Amin yang diperkirakan dalam minggu lalu bukan tanpa sebab.

Diprediksi tertundanya pengumuman reshuffle yang rencananya dilaksanakan minggu lalu jangan sampai karena kuatnya tekanan partai politik pendukung Jokowi.

Sebagaimana diinformasikan oleh kalangan istana bahwa akan ada reshuffle, ditambah perlunya segera mengangkat menteri baru setelah dibentuknya Kementerian Investasi dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek.

Pengamat politik Untag ’45 Jakarta mengatakan, sepertinya ada tekanan kepada Jokowi yang membuat pertimbangan dan keputusan yang perlu sangat cermat dan matang sehingga tidak mengecewakan partai pendukung atau pun pihak-pihak yang terlibat mendukung kemenangan Jokowi-Amin.

“Sebaiknya Jokowi pada reshuflle kali ini mengedepankan prinsip ” The right man on the right place” dalam memilih menteri yang kena reshuffle,”ujar dia di Jakarta, Selasa ,(27/4/2021).

Menurutnya, jangan sampai mau tersandera oleh kepentinagan partai politik yang hanya mengedepankan bagi-bagi kekuasaan tanpa menempatkan kadernya yang memang memiliki kapasitas untuk jabatan yang ditempati.

Ditegaskan, Menteri yang salah posisi tidak hanya merugikan pemerintahan Jokowi karena tidak dapat memberikan kinerja yang baik tetapi merugikan masyarakat karena kinerjanya tidak dapat dinikmati secara maksimal oleh masyarakat melalui program nyata.

Dikatakan, sisa masa jabatan Jokowi yang hanya sekitar tiga tahun harus dimaksimalkan untuk memberikan yang terbaik bagi Negara dan Masyarakat.

Fernando berharap  Jokowi jangan takut ditinggalkan oleh partai koalisi karena tidak tunduk pada kepentingan  partai pendukung pemerintahan.

Jokowi akan dibela masyarakat kalau sampai dimusuhi partai pengusung karena untuk memberikan yang terbaik dalam memerintah.

” Paling lama satu tahun lagi dengan sendirinya mereka akan meninggalkan Jokowi untuk kepentingan membangun koalisi baru guna menghadapi Pilpres 2024,”tambah Fernando.

Segera isi posisi menteri yang strategis dari kalangan non partai politik sehingga akan lebih banyak lagi yang dikenang dari pemerintahan Jokowi.

Kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan oleh Jokowi untuk membangun sistem partai politik di Indonesia. Dengan melakukan sistem pembiayaan partai dilakukan oleh pemerintah, maka presiden tidak lagi dengan mudah diintervensi oleh partai pendukung.

“Apabila mau melakukan keputusan tersebut, saya yakin Jokowi akan dikenang oleh rakyat Indonesia dalam menata dan membangun sistem partai politik menuju terwujudnya sistem pemerintahan yang baik.

“Hal yang wajar jika nanti akan ada respons pro dan kontra namun Jokowi akan mampu menghadapi itu,”pungkas Fernando EMAS.(d/2).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *