Jakarta–Detakpos-Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno mempersilakan saja survei yang nemenangkan Jokowi -Ma’ruf Amin.
“Kita sih, biarkan saja semua lembaga survei yang selalu memprediksi memenangkan Joko Widodo – Maruf Amin,’ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono di Jakata, Jumat (29/3).
Survei CSID menyimpulkan, pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin masih ungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, namun selisihnya tinggal 18,1.
Biar saja, menurutnya, nanti Jokowi-Ma’ruf hanya jadi capres dan cawapres terpilih oleh lembaga survei di Indonesia,”lanjut dia.
Menurut Arief, kemenangan mengejutkan Prabowo-Sandi atas Jokowi- Ma’ruf Amin dalam Pilpres 17 April 2019. Juga akan menghasilkan kekecewaan lainnya, yaitu lembaga lembaga survei yang gemar memenangkan Joko Widodo – Maruf Amin.
Dia mencontohkan nasib 20 lembaga survei yang terbesar termasuk milik televisi nasional, suratkabar terkemuka dan media online di Amerika Serikat yang telah melakukan 80 jajak pendapat sejak pertengahan September.
Hanya satu lembaga — Los Angeles Times bekerja sama dengan USC Tracking — yang secara konsisten menyebutkan keunggulan Trump atas Hillary Clinton.
Dia pun menuduh, hasil survei lembaga survei itu hanya analisis secara “anekdot” bukanlah karya ilmiah,.
” Kita tak bisa hanya mengandalkan insting, kayak ‘sampah masuk adalah sampah keluar,”tutur dia.
Banyak lembaga survei mengambil sampel di daerah pemilihan yang sudah dipetakan dalam pemilihan Presiden 2014 sebelumnya.
“Itu yang nanti menghancurkan prediksi mereka yang memenangkan Joko Widodo – Maruf Amin , karena jajak pendapat yang dilakukan juga menyepelekan para pendukung Prabowo yang diam dan cenderung menghindari survei,”tutur dia.
Kedua, lembaga survei di Indonesia juga tidak tahu kemarahan masyarakat karena daya beli masyarakat secara riil semakin turun dan semakin banyak pengangguran.
“Jadi kita sih senang senang saja lembaga survei pada memberikan angin surga,”tutur dia.(dib)
Editor: A Adib