Bojonegoro – Detakpos – DPC PDIP Bojonegoro, Jawa Timur, masih mentargetkan menang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2018, dengan akan menyatukan Nahdliyin dan Nasional dengan pertimbangan daerah setempat merupakan basis Nahdliyin.
“Kami mentargetkan memenangkan pilkada 2018. Oleh karena itu PDIP berkeinginan calon yang diusung representasi Nahdliyin dan Nasional,” kata Sekretaris DPC PDIP Bojonegoro Donny Bayu Setiawan, Selasa (29/8/2017).
Untuk mencapai target itu, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah mulai konsolidasi partai, penjaringan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup), juga berbagai langkah lainnya seperti berkomunikasi dengan parpol lainnya.
Ia memberikan gambaran DPC PDIP sudah menuntaskan pembentukan kepengurusan mesin partai mulai jajaran tingkat kabupaten, kecamatan dengan membentuk pengurus 28 PAC yang diisi masing-masing kecamatan delapan personil dan pengurus di 430 desa/kelurahan.
Bahkan, lanjut dia, PDIP juga membentuk pengurus di tingkat dusun dengan jumlah 2.250 pengurus anak ranting dengan jumlah masing-masing dusun lima personil.
Terkait pendaftar dalam penjaringan bakal cabup dan bakal cawabup di partainya, katanya, tujuh pendaftar semuanya sudah mengikuti “fit and proper test” di DPD PDI Jawa Timur, pada 19 Agustus.
Dari tujuh pendaftar, di antaranya, lima pendaftar dari luar partai yaitu Anna Mu’awanah (DPR RI), Akmal Budianto (PNS Pemprov Jatim), Arief Januarso (Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro), dan Pudji Dewanto dan Heru Suroso dari swasta.
Dua pendaftar dari intern partai yaitu Ketua DPC PDIP Budi Irawanto dan sekretarisnya Donny Bayu Setiawan.
Menyusul setelah ini, lanjut dia, DPD PDIP Jatim akan melakukan survei nama-nama kandidat bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di 18 kabupaten/kota.
“Penetapan nama calon yang akan diusung dalam pilkada berdasarkan keputusan DPP PDIP yang juga mengacu hasil survei. Sebelumnya peserta juga harus menjalani psikotes di DPP PDIP,” katanya menjelaskan.
Yang jelas, kata dia, strategi yang akan diusung untuk memenangkan pilkada yang pelaksanaan coblosan 27 Juni 2018 yaitu menyatukan kekuatan Nahdliyin dan Nasional.
“Perhitungan kami Bojonegoro merupakan basis Nahdliyin,” ucapnya menegaskan. (d1/detakpos)