Surabaya-Detakpos-PDI Perjuangan terus melakukan kalkulasi politik yang akan diambil pada Pilgub Jawa Timur 2018, termasuk jika mengusung kader sendiri.
Menurut Direktur Rumah Demokrasi Indonesia Fernando Ermas, apakah PDIP akan memajukan kadernya sebagai cagub atau cawagub. Bisa saja PDIP mencoba memainkan situasi pertemuan antara Sekjen PDIP dengan Risma untuk melihat opini publik dan respons para tokoh partai politik.
”Saya melihat PDIP akan tetap mengusung Gus Ipul sebagai sebagai cagub dan kader PDIP sebagai cawagub,”ujar Fernondo, Senin (9/10)
Fernando menjelaskan, untuk mengimbangi Khofifah yang berusaha memaksimalkan suara perempuan, PDIP akan menduetkan Gus Ipul-Risma agar suara perempuan terbagi.
”Saya kira hal tersebut merupakan langkah tepat apabila terjadi demikian, ”ungkap pengajar Fisip Universitas 17 Agustus 1945 ini.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sorkarnoputri mengutus Sekretaris Jenderal (Sekjen), Hasto Kristiyanto menemui Tri Rismaharini untuk membicarakan Pilkada Jawa Timur 2018.
Sekjen mengaku hanya meminta masukan sesuai dengan penugasan Ketua Umum Megawati kepada Risma. Soal masukannya seperti apa, masih dirahasiakan. ”Tunggu tanggal mainnya,” kata Hasto.
Pertemuan langsung merupakan cara komunikasi paling efektif agar seluruh pesan tersampaikan dengan optimal. Selain itu kerahasiaan substansi pertemuan dapat terjaga.”Kalau melalui telepon kan sekarang tidak aman.
Maksudnya, kalau pesan dari bu Mega disampaikan ke bu Risma melalui telepon nanti yang lainnya mendengar,” katanya.
Hasto mengatakan bahwa pertemuannya dengan Risma khusus untuk berdiskusi dan menyampaikan pesan dari Megawati.”Bu Risma siap membantu apa yang menjadi gagasan besar dari bu Mega,” kata Hasto saat ditemani Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi.(d2detakpos)