Penawarta: Arya
Bojonegoro – Detakpos – Besi tua dan drum kehitaman, tanah bercampur minyak, rangka dan kursi kayu yang tak seperti wujud aslinya terlihat di sejumlah titik.
Selintas tampak mengerikan, kotor, dan menjijikkan. Setiap orang yang melihatnya sesaat tak berpikir akan betah berdiam lama di tempat itu, apalagi sampai beraktivitas atau sekadar menikmati suasana yang nyaman layaknya berkunjung ke lokasi wisata.
Namun faktanya berbeda. Sejak resmi dibuka oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai pusat wisata migas pertama di Indonesia maka Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, menjadi lokasi yang diminati wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan manca negara (wisman).
“Pengunjungnya tidak hanya wisdom, tapi juga wisman ada dari Belanda, Amerika Serikat juga negara lainnya,” kata Petugas Jaga di Rumah Singgah The Little” Teksas Wonocolo, dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Bojonegoro Syaiful, Rabu (18/7).
Pertamina melalui anak perusahaan Pertamina EP Asset 4 Cepu Field sejak tahun 2016 memulai pengembangan kawasan penambangan minyak tradisional yang masuk Geopark Nasional hamparan minyak bumi.
Menurut Cepu Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Afwan Daroni, di kabupaten tersebut banyak ditemukan kekayaan sumber daya alam minyak dan gas bumi yang dikelola secara tradisional dan modern.
Sumur tua di Wonocolo juga Hargomulyo, dan Beji, Kecamatan Kedewan, yang kandungan minyak mentah (crude oil) di atas permukaan air laut itu, menjadi percontohan desa wisata baru.
“Pertamina EP sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Bojonegoro mengelola Desa Wisata, sebagai Texas-nya Indonesia. Untuk itu, kami menyebutnya : Teksas (Tekad Selalu Aman dan Sejahtera),” ucapnya menjelaskan.
Geoheritage atau warisan geologi Wonocolo dan sekitarnya, lanjut Afwan , akan memberikan kemajuan, perlindungan, serta penggunaan warisan geologi secara berkelanjutan, dan mendorong kesejahteraan ekonomi rakyat yang tinggal di sana.
Geoheritage ini akan menjadi wilayah terpadu dengan warisan geologi penting di dunia. Nilai wisata di Geoheritage Wonocolo bertujuan untuk mempertahankan, atau bahkan meningkatkan karakter geografis setempat.
Menurut Afwan, sebagai Desa Wisata Migas di Wonocolo Pertamina EP, melalui program “Corporate Social Responsibility” (CSR) telah membangun Museum Migas, Pemetaan Wilayah, Pusat Informasi dan Edukasi Migas dan CSR, Sumur Migas Percontohan dan IPAL.
Sementara untuk tetap melindungi dan memberikan manfaat tambahan bagi warga Desa Wisata Migas ini, Pertamina juga telah melakukan kegiatan penghijauan, keanekaragaman hayati, membangunan sarana dan prasarana dan Rumah Pemasaran produk binaan CSR.
“Tambang minyak Wonocolo ini sudah lebih dari 100 tahun dan produksi migasnya terus menurun. Tapi dengan desa wisata yang dilengkapi dengan program lingkungan ini warga Wonocolo akan menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraannya,” kata dia menjelaskan.
Dengan konsep wisata alam yang natural, serta nilai edukasi dengan banyak keunikan budayanya, Pertamina berharap Petroleum Geoheritage Wonocolo Bojonegoro ini menjadi salah satu pilihan terbaik wisatawan di wilayah Jawa Timur.
Sejumlah fasilitas yang dapat menjadi daya tarik bagi penggunjung untuk datang ke Desa Wisata Migas seperti eksoktika Sumur Tua, Museum Penambangan Minyak Tradisional, Jeep Adventure, Mountain Bike, Fun Bike, Downhill, Trail Adventure, Bumi Perkemahan & Outbond Complex, serta Photography Shot. (*)