Jakata, detakpos – Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta Hendri Satrio mengatakan, kasus korupsi e-KTP yang menjerat puluhan politikus dari berbagai partai politik ( parpol) itu dapat memberi dampak daya rusak opini luar biasa bagi pihak-pihak yang diduga ikut terlibat dalam kasus tersebut.
“Citra politikus maupun partai paling mudah rusak jika tersandung kasus korupsi,”ungkap Hendri dihubungi di Jakarta, Minggu (19/3).
Ia mengilustrasikan dengan kasus korupsi yang pernah menjerat politisi Partai Demokrat. Kala itu, popularitas Demokrat yang sempat melonjak naik sampe 21 persen mendadak merosot begitu petingginya tersangkut kasus korupsi.
Sewaktu Ketua Umum Anas Urbaningrum, Bendahara Nazarudin, dan kader Angelina Sondakh terkena kasus korupsi, posisi Demokrat langsung turun drastis.
Di mata publik, menurut dia. korupsi merupakan indikator yang kuat untuk melihat kualitas pribadi politikus maupun partai politik. Dia pun meyakini nama-nama dan parpol dalam kasus e-KTP bisa terdampak.”Kasus e- KTP bisa menjadi ‘bom’ yang akan meledak di Pilpres 2019.
Biasa kalau lagi disebut rame-rame membantah, koor dalam satu suara, tidak terima sepeser pun, itu fitnah dan macam-macam bantahan,” tutur dia.
Hendri menegaskan semua bantahan itu dipersilakan untuk menyampaikan ke KPK. ” Kita dukung dan dorong agar kasus ini dituntaskan jangan sampai ada upaya melemahkan,” ungkap dia.
Mengenai dampaknya terhadap partai, dia melihat ada faktor lain yang berpengaruh. Tidak semua partai mengalami hal yang sama. PKS, contohnya, terkena masalah, tapi popularitas partai ini malah naik. “Pengaruhnya bisa sangat telak, tapi juga tidak,” tuturnya.(tim detakpos)