Bojonegoro–Detakpos– Pelatihan Program Agroforestry menjadi salah satu cara PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan.
Kegiatan pelatihan tersebut dilakukan demi pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat yang berada di Wilayah Operasi JTB.
Program Agroforestry atau biasa disebut Wanatani yakni suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek, seperti tanaman pertanian.
Tujuan melibatkan masyarakat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian lingkungan. Dengan demikian, secara tidak langsung masyarakat mendapatkan kesejahteraan dari sisi ekonomi forestry atau kepedulian terhadap lingkungan.
Program Agroforestry ini diawali dengan rembug desa atau musyawarah yang diikuti Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) “Rimba Tani” yang terdiri dari 35 Pesanggem atau penggarap lahan hutan dan Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Sawitrejo.
Rembug yang dilaksanakan oleh PEPC ini difasilitasi oleh Indonesian Development Of Society (IDFOS), bertempat di Desa Bandungrejo, pada hari Rabu, lalu.
Program Agroforestry akan dilaksanakan pada kawasan hutan yang berada di sungai Kaliglonggong. Kawasan hutan yang berada di petak 53 dan 54 yang menjadi target program tersebut memiliki luas 2.000 meter persegi.
Dalam kegiatan tersebut, Laily Mubarokah, perwakilan IDFOS menjelaskan mengenai kegiatan program agroforestri ini.
“Dalam kegiatan ini kami mengharapkan untuk pesanggem terlibat secara partisipatif, sehingga semua sepaham dalam melaksanakan program ini. Alhamdulillah, mulai dari konsep hingga teori telah dibicarakan. Rencananya, sekitar 1500 bibit pohon kelengkeng akan mulai ditanam setelah kondisi tanah siap tanam, yaitu setelah gembur dan lubang tanam telah diberi kompos, acir dan bibit tanaman telah dikarantina. Waktunya adalah sekitar pertengahan Desember 2019.” Jelas Laily.
Sementara itu, Kunadi selaku JTB Site Office & PGA Manager menyatakan rasa syukur tentang Program Agroforestry yang akan segera dimulai. Melalui perwakilan PGA PEPC di Bojonegoro, Edi Arto, Community Relations & CSR Officer menjelaskan bahwa harapan PEPC kedepan dengan adanya kegiatan agroforestry ini, 1500 bibit pohon kelengkeng akan ditanam di sekitar Sungai Kaliglonggong ini, dapat memberikan manfaat khususnya untuk para pesanggem dengan semakin meningkatnya mata pencaharian mereka.(d/5).
Editor: A Adib