Bojonegoro, detakpos – Kejaksaan Agung membentuk tim saber pungli internal untuk pengawasan di jajarannya, selain juga eksternal bekerja sama dengan steak holder dalam upaya memberantas korupsi.
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, kepada detakpos, di Bojonegoro, Jumat menjelaskan tim saber pungli internal sudah banyak melakukan penangkapan jajarannya, seperti kasus jaksa yang menerima suap di Jawa Timur.
“Sudah banyak banyak yang memperoleh saksi, bahkan ada yang dipecat,” ucap pria asal Bojonegoro itu dibenarkan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Maruli Hutagalung.
Dalam bekerja, lanjut dia, tim saber pungli eksternal bekerja sama dengan steak holder lainnya dengan tujuan untuk mencegah terjadinya korupsi,” ucapnya.
Pihaknya, lanjut dia, juga membentuk Tim Tim Pengawal dan Penanganan Pembangunan Pusat dan Daerah (P4D) yang bertugas mengawal jalannya pembangunan dari praktik korupsi.
Dalam kerjanya, lanjut dia, Tim P4D memberikan pendampingan, tetapi juga bisa melakukan tindakan represif kalau memang menemukan fakta dan data praktik korupsi yang tidak terbantahkan.
“Tujuan Tim P4D untuk mencegah praktik korupsi bekerja sama dengan berbagai pihak lainnya,” ucapnya menegaskan.
Di Bojonegoro Jaksa Agung Muhammad Prasetyo dengan didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto, sebelumnya meresmikan gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro dengan luas 4.151 meter persergi yang dibangun dengan biaya Rp13,9 miliar dari APBD.
Selain itu, ia juga sempat berziarah ke makam orang tuanya di Desa Kauman dan Buyuddalem, Kecamatan Kota dan memberikan pengarahan kepada siswa SMAN I. Ia merupakan alumni 1965 sekolah setempat. (tim detakpos)
