Keluarga Tuti Tursilawati Dapat Bantuan Rp 20 Juta

MajalengkaDetakpos– Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) Tuti Tursilawati (33) asal Kabupaten Majalengka Jawa Barat. PMI Tuti Tursilawati dieksekusi mati oleh pengadilan di Arab Saudi pada Senin, 29 Oktober 2018.

 Nusron Wahid menyampaikan dukacita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Nusron mengatakan, semoga keluarga yang ditinggalkan  diberikan kesabaran,  ketabahan, dan keikhlasan atas kejadian ini.
Kepala BNP2TKI menyampaikan kepada Iti Sarniti agar  jangan lupa untuk memperhatikan pendidikan anak almarhumah yang kini berusia 12 tahun dan sedang duduk dibangku SLTP. Nusron berpesan untuk anak almarhumah agar jangan sampai putus sekolah.

Mewakili Kepala BNP2TKI, Direktur Mediasi dan Advokasi BNP2TKI Yana Anusasana memberikan bantuan langsung kepada ibu kandung almarhumah yaitu Iti Sarniti.

BNP2TKI menyerahkan bantuan sebesar Rp 20.000.000, bantuan tersebut langsung diterima Iti Sarniti dan disaksikan langsung oleh keluarga almarhumah dan Kepala Desa. Pemberian bantuan dilakukan di kediaman Tuti Tursilawati di Desa Cikeusik, Kecamatan Sukahaji,  Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

“Dengan kejadian ini semoga almarhumah di terima Allah SWT. Kami sangat  berdukacita dan prihatin,  untuk keluarga besar yang ditinggalkan agar sabar. Ini sebagai bentuk perhatian kami kepada Tuti Tursilawati. Kami dari BNP2TKI sudah melakukan upaya yang maksimal, Kementerian Luar Negeri juga sudah bekerja keras,” ujar Yana Anusasana.

Iti Sarniti sangat  bersedih atas kepergian anak sulungnya itu. “Saya ikhlas atas meninggalnya Tuti. Terimkasih kepada, Kementerian Luar Negeri  dan BNP2TKI telah memfasilitasi dan membantu dalam memperjuangkan anak saya. Walaupun akhirnya seperti ini,” ujar Iti sambil mengucurkan air matanya.

Iti menginginkan agar jenazah Tuti Tursilawati bisa dibawa pulang ke Indonesia dan dimakamkan di kampung halamanya di Majalengka, Jawa Barat. Iti menyampaikan bahwa kegiatan Tuti selama menjalani tahanan dalam kesehariannya adalah mengaji.

Iti mengatakan Tuti Tursilawati memiliki seorang putra yang  berumur 12 tahun, dan kini putranya tinggal dengan bersama  bapaknya. Ia mengaku  akan tetap memberikan kasih sayang kepada putra almarhumah dan akan tetap membantu pendidikannya.

  1. “Saya sudah tiga kali bertemu almarhumah di Arab Saudi dan terakhir pada bulan  April 2018. Dan hari minggu kemarin  almarhumah sempat komunikasi lewat Video Call dan menyampaikan dalam keadaan sehat,” jelasnya dilansir laman BNP2TKI.

Tuti Tursilawati adalah anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Ali Warjuki dengan Iti Sarniti. Pada 5 September 2009, Tuti Tursilawati berangkat bekerja ke Arab Saudi sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT).

Tuti berangkat melalui PPTKIS Arunda Bayu dan bekerja di Thaif Arab Saudi pada majikan Naif Al Oteibi.

Kasus Tuti Tursilawati mencuat sekitar tahun 2010, Tuti divonis mati oleh pengadilan di Arab Saudi pada Juni 2011 dengan tuduhan membunuh majikan. Pembunuhan tersebut tidak disengaja karena dia berupaya membela diri dari upaya pemerkosaan majikannya. Tuti juga kerap mendapatkan pelecehan seksual dari majikannya.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *