Geger Keraton Surakarta, Museum Pun Ditutup

Solodetakpos.com– Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa menyayangkan ditutupnya Museum Keraton sebagai imbas gegeran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang terjadi Jumat 23 Desember 2022 malam.

Pasalnya, hal tersebut merugikan masyarakat, khususnya wisatawan yang sengaja berkunjung ke Kota Solo selama masa libur Natal dan Tahun Baru yang bertepatan dengan libur anak sekolah.

“Ya kita menyayangkan. Karena Keraton Solo itu kan salah satu daya tarik wisata di Kota Solo. Apalagi akhir tahun bisa dibilang peak season kunjungan wisata karena banyak yang memanfaatkan libur akhir tahun untuk berwisata,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin 26 Desember 2022.

Meski menyayangkan, namun Teguh mengaku Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak bisa berbuat apa-apa lantaran apa yang terjadi merupakan konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat alias antar keluarga, sehingga hanya bisa diselesaikan mereka sendiri.

Di sisi lain, Museum Keraton merupakan kewenangan internal pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sehingga untuk keputusan operasional Pemkot Solo juga tidak bisa ikut campur.

“Ya sejatinya bisa merugikan wisatawan yang sedang berlibur di Solo, tapi kami juga tidak bisa berbuat apa. Kami cuma bisa berharap persoalan internal Keraton Surakarta diselesaikan supaya tidak berdampak pada warga lain,” katanya seperti dilansir ayosolo.id.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, geger Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang pecah pada Jumat 23 Desember 2022 malam berimbas pada aktivitas wisata. Menyusul ditutupnya Museum Keraton bagi masyarakat umum per Sabtu 24 Desember 2022.
Kepala Museum Keraton Surakarta Hadiningrat, KRA Dany Nur Adiningrat mengatakan, ada banyak pertimbangan yang mendasari penutupan Museum Keraton untuk umum. Salah satunya diakuinya lantaran imbas gegeran yang membuat sejumlah abdi dalem Keraton mengalami luka-luka.

“Salah satunya para abdi dalem yang bertugas di museum masih trauma dengan adanya penyerangan terhadap abdi dalem pada Jumat kemarin (23 Desember 2022) dan juga untuk keamanan wilayah, makanya kita tutup Museum Keraton untuk batas waktu yang belum ditentukan. Tergantung ke depan Pemerintah seperti apa,” tandasnya.

Kepala Museum Keraton Surakarta Hadiningrat, KRA Dany Nur Adiningrat mengatakan, ada banyak pertimbangan yang mendasari penutupan Museum Keraton untuk umum. Salah satunya diakuinya lantaran imbas gegeran yang membuat sejumlah abdi dalem Keraton mengalami luka-luka.

“Salah satunya para abdi dalem yang bertugas di museum masih trauma dengan adanya penyerangan terhadap abdi dalem pada Jumat kemarin (23 Desember 2022) dan juga untuk keamanan wilayah, makanya kita tutup Museum Keraton untuk batas waktu yang belum ditentukan. Tergantung ke depan Pemerintah seperti apa,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *