Putus Rentenir, Khofifah Salurkan Rp50 Juta Zakat Produktif

PamekasanDetakpos.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan zakat produktif senilai Rp50 juta kepada 100 pelaku usaha ultra Mikro di Pamekasan Madura.

Cara ini dilakukan dengan berkeliling kabupaten/ kota guna memutus mata rantai rentenir yang dinilai sangat memberatkan masyarakat.
Mengawali sambutan usai penyerahan zakat produktif kepada pelaku usaha ultra mikro dan mikro, Gubernur khofifah bertanya

“Apakah ada di antara bapak/ibu yang penjual gorengan, pentol, rujak dan sebagainya saat terpaksa ahirnya pinjam ke rentener?” Serentak sebagian besar menjawab “Banyak”.

“Keberadaan rentenir terbukti sangat menjerat ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha ultra mikro dan mikro. Saya berharap zakat produktif ini bisa mengurai permasalahan modal para pelaku usaha ultra mikro dan mikro sehingga tidak terjebak hutang ke rentenir,” ungkap Khofifah di Kantor Bakorwil Pamekasan, Selasa (18/1).

Khofifah menyebut, memutus mata rantai rentenir bukan perkara mudah, mengingat rentenir memberikan kemudahan akses peminjaman namun dengan bunga yang tinggi. Maka dari itu, zakat produktif ini digelontorkan selaras sebagai bantalan ekonomi bagi para pelaku usaha ultra mikro.

“Kita harap ada bantalan ekonomi yang bisa memberi penguatan, sehingga yang hampir dan rentan miskin, tidak jatuh miskin. Bagi yang hampir miskin, diharapkan tidak jatuh miskin,” urainya.

“Jadi inisiasi zakat produktif Baznas ini menjadi bagian upaya memutus mata rantai ketergantungan pelaku usaha ultra mikro dari jerat rentenir,” tambah Khofifah.
Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim juga terus berkomitmen memperkuat peran perempuan di sektor ekonomi. Salah satunya dengan memberikan zakat produktif bagi perempuan pelaku usaha mikro atau ultra mikro di Jatim. Untuk itu, di tiap kunjungan daerah pihaknya menyampaikan mandat dari para Muzaki berupa Zakat Produktif.

“Semula yang kita bagi memang Rp. 1 juta per orang pelaku usaha Ultra Mikro. Tetapi ternyata di berbagai daerah yang membutuhkan banyak, sehingga akhirnya kami memutuskan bahwa nominalnya Rp. 500 ribu. Selain menerima zakat produktif mereka juga menerima paket sembako,” katanya.

“Dari partisipasi zakat, infak dan shodaqah masyarakat melalui Baznas,” terangnya.
Di akhir, Khofifah berpesan agar masyarakat utamanya yang bergerak di pelaku usaha ultra mikro tidak lagi pinjam ke rentenir. Karena Baznas memiliki banyak program diantaranya Satu Keluarga Satu Sarjana.
“Jadi kami sangat berharap, bagi yang berjualan pentol, gorengan, snack, nasi campur ataupun usaha lainnya jangan lagiĀ  pinjam ke rentenir,” pesannya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam menyampaikan, tingkat ketaatan zakat ASN di Pemkab Pamekasan saat ini terbilang rendah karena banyakanya lembaga bantuan zakat lainnya. Karenanya, dalam waktu dekat program zakat akan dilakukan evaluasi agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Pamekasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *