Percasi Bojonegoro Protes Terkait Hasil Catur

BojonegoroDetakpos – Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Bojonegoro, Jawa Timur, melayangkan surat protes kepada KONI Provinsi Jawa Timur, terkait hasil pertandingan cabang olahraga catur yang mengakibatkan atlet catur daerah setempat Revita tidak masuk final.

“Surat protes hasil catur kami bahas malam ini dengan KONI,” kata Ketua Percasi Bojonegoro Toni Ade Irawan, di Bojonegoro, Selasa (/7).

Ia kemudian menjelaskan kronologis dilayangkannya surat protes percasi berawal dari hasil lomba catur cepat perorangan putri.

Pada hasil babak 4 menempatkan peringkat tertinggi perolehan poin perorangan putri ada lima pecatur dengan nilai 4 ada pecatur, nilai 3,5 ada tiga pecatur termasuk Revita.

Sesuai peraturan hanya ada 4 pecatur yang masuk babak semifinal sehingga dilakuksan sistem “solkof” diundi dengan komputer.

“Hasilnya Revita dengan poin 3,5 tidak masuk final sehingga gagal dapat medali,” katanya.

Hasil pertandingan menempatkan Nurul Afni Hatifah sebagai juara dua dengan perolehan medali perak. Padahal posisi yang bersangkutan sedag bermasalah karena menjadi rebutan dengan Lumajang. Meski asli Probolinggo sehinga cenderung masuk pemain ilegal karena belum disahkan bermain untuk siapa.

Sementara di tiap pertandingan nama bersangkutan ditulis wakil peserta dari Pengprov Jatim seperti foto diatas. Padahal porprov itu pesertanya adalah kabupaten atau kota di jatim bukan pengprov.

“Berdasarkan data diatas kami minta yang bersangkutan di diskualifikasi,” ujarnya.

“Dengan demikian, lanjut dia, posisi Revita yang semula pringkat lima di solkof bisa naik peringkat 4 dan bisa mendapatkan perunggu,” katanya menambahkan. (*)

Penawarta: Agus S
Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *