Kisah Misteri Perjalanan Lebaran (I) Ketika melalui Jalan Raya Wlingi-Ngantang Malang

 

Oleh : Aguk Sudarmojo

 

Mengunjungi keluarga istri di Malang Selatan dalam lebaran tahun ini, saya tidak memilih jalur jalan raya yang lazim yaitu Bojonegoro-Surabaya-Malang, kemudian meneruskan perjalanan ke Malang Selatan, sebagaimana kebiasaan.


Saya memilih jalur alternatif melewati Jombang- kemudian masuk Ngantang, Malang, melalui jalur lereng Gunung Kelud masuk Wlingi, Blitar, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Malang Selatan. 


Namanya juga berlebaran ke keluarga (dalam mobil saya, istri dan anak) juga saya ramu dengan rekreasi sekaligus cari-cari pandangan baru dengan tujuan siapa tahu menarik ditulis. 


Sayapun setelah melalui jalur Ngantang Malang, Wlingi Blitar, tidak langsung ke keluarga istri di Bantur, Malang Selatan, tetapi menuju Pantai Ngliyep, Malang, selatan melalui jalan raya sebelum Waduk Sutami. (di Ngliyep berburu ikan bakar hiu tetapi pedagang makanan lagi kosong dengan alasan tidak musim).


Perjalanan dengan mobil menembus jalur Ngantang-Wlingi, pada siang hari tepatnya pada 27 Juni tidak ada masalah. Lancar-lancar saja ketika melalui jalan raya sepanjang 27 kilometer melalui kebun teh yang di sejumlah lokasi jalannya rusak itu.


Jalur jalan raya yang pernah saya lalui sekitar 15 tahun lalu sudah jauh berubah. Dulu saya pernah menelusuri jalur jalan raya itu juga lebaran amat sangat sepi, bahkan dalam perjalanan sepanjang yang saya ingat dari arah berlawanan nyaris tidak kendaraan lain.


Kali ini “biyuh-biyuh” di jalan raya yang sempit itu padat dengan kendaraan baik roda empat maupun dua dari kedua arah, sehingga perjalanan harus ekstra hati-hati. Sekali lagi perjalanan dari Ngantang menuju Wlingi ketika berangkat lancar-lancar saja.


Sebaliknya masalah muncul ketika saya harus melalui jalur dari Wlingi menuju Ngantang, ketika pulang keesokkan harinya karena jalur jalan raya Malang-Surabaya, di goole maps menunjukkan warna merah yang berarti terjadi kemacetan terutama di jalur jalan raya Lawang. 


Sayapun banting setir melalui jalur Wlingi-Ngantang. Di kendaraan roda empat butut saya ketika itu sudah menunjukkan pukul 17.35 WIB ketika saya sudah yakin  tidak salah melalui jalan dari Wlingi menuju Ngantang, Malang. Sayapun mengendarai kendaan roda empat memasuki jalur jalan raya Wling-Ngantang, dengan sedikit perasaan ketir-ketir.


“Betul pak ini jalur jalan raya ke arah Ngantang. Saya warga Ngantang, nanti saya susul,” kata seorang pengendara mobil angkutan di tepi jalan yang saya tanya di Wlingi, Blitar. 

Apa yang terjadi? (bersambung)


Kisah Misteri Perjalanan Lebaran (II)

Keanehan Terjadi Setelah Melewati Jalur Wlingi-Ngantang


Ketika melalui Jalan Raya Wlingi-Ngantang Malang tidak ada keanehan yang terjadi. Jujur saja selama melalui jalur jalan raya itu saya cenderung mengendarai kendaraan tidak sebagaimana kebiasaan nyantai.


 Tetapi agak tergesa, apalagi sepanjang jalur perjalanan melewati kebun teh, pemakaman umum, juga sesekali hutan. Di dalam sebuah Hadits kalau tidak salah ingat bahwa waktu Maghrib merupakan waktunya keluarnya setan. 


Untungnya di sepanjang jalur Wlingi-Ngantang juga banyak kendaraan roda empat dan dua, sehingga perasaan ketir-ketir hilang.


Perasaan lega setelah melalui jalur Wlinggi-Ngantang Malang dan waktu menunjukkan pukul 18.35 WIB, dan sayapun menghentikan kendaraan di “rest area” Ngantang, Malang untuk minum kopi sekaligus melaksanakan shalat magrib sekaligus Isya.


Nah keanehan mulai terjadi setelah saya mulai melanjutkan perjalanan menuju ke arah Kasembon, Kediri untuk menuju Jombang. 


Di sepanjang perjalanan melalui kawasan hutan yang meliuk mendadak saya dan istri juga anak mendengar suara mirip hewan hutan dengan suara mengerik….krikkkk ciut-ciut dengan posisi di belakang kanan kendaraan yang melaju. 


Saya langsung waspada karena khawatir ada gangguan dengan kendaraan, padahal sebelum berangkat sudah diservis oleh ahli mesin diesel terbaik di Bojonegoro Mr. Toyes.(detakpos).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *