Pasar Blimbinggedhe Ngraho Ditarget Selesai Oktober

BojonegoroDetakpos-Pembangunan Pasar Desa terbesar di Kecamatan Ngraho yaitu Pasar Blimbinggedhe ditargetkan selesai Oktober mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Plt Camat Ngraho Akhmadi kepada Deatkpos. Dia menjelaskan pembangunan sendiri akan dimulai bulan ini dan ditargetkan akan selesai Oktober mendatang. ‘’Semoga semua lancar mohon dukungannya,’’ katanya.

Akhmadi menjelaskan pasar Blimbinggedhe merupakan Pasar Desa terbesar di Wilayah Kecamatan Ngraho. Dan pasar tersebut menurut dia menjadi pusat perdagangan tradisional warga masyarakat sekitar Ngraho dan sebagian Margomulyo. ‘’Karena lokasinya yang strategis berada di ruas jalan Bojonegoro-Ngawi,’’ katanya.

Dari informasi yang diperolehnya pembangunan Pasar Blimbingedhe sendiri akan dilakukan untuk bagian depan. Dimana lanjut dia terdapat 24 Kios yang menghadap Jalan Raya akan mulai dibangun dengan biaya sebesar Rp 1,7 milliar dari APBD Kabupaten Bojonegoro. ‘’Jadi sudah dianggarkan,’’ katanya.

Pria yang juga Kabag perlengkapan pemkab itu menuturkan saat ini kondisi pasar tersebut cukup memprihatinkan. Dimana pasar tersebut becek, kotor, kios yang sempit dan posisinya terlalu mepet dengan jalan hal ini membuat kurang nyaman para pengunjung. ‘’Selain itu kegiatan bongkar muat barang dan jual beli masyarakat kerap mengganggu pengguna jalan raya,’’ jelasnya.

Sementara itu anggota DPRD Bojonegoro asal Dapil V (Ngraho Margomulyo Tambakrejo dan sekitarnya) Donny Bayu Setiawan menjelaskan setelah sepuluh tahun hanya wacana akhirnya pasar Desa terbesar di Kecamatan Ngraho bakal di bangun. Dia menyatakan dalam jeda 10 tahun tersebut Pemerintah Desa setempat sudah sering mengajukan proposal untuk rehabilitasi. ‘’Namun baru sekarang terealisasi,’’ katanya.

Politisi dari PDI Perjuangan Bojonegoro ini menyatakan ditengah himpitan pasar modern Pasar Tradisional merupakan denyut nadi kehidupan masyarakat yang sangat dibutuhkan. Paling tidak hal ini adalah itikad baik untuk pemberdayaan dan stimulan ekonomi masyarakat. “ Karena banyak nasib bergantung dari pasar tradisional,” jelasnya. (tim/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *