Gresik Peringkat I Jatim Keselamatan Kerja

Penawarta: Iis

GresikDetakpos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur,  meraih penghargaan dibidang ketenagakerjaan di tingkat Provinsi Jawa Timur yang diserahkan Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri kepada Bupati Gresik  Sambari Halim Radianto, Jumat (12/1).

Bupati Gresik sambari di Gresik, mengatakan bahwa penghargaan ini diberikan Kementerian Ketenagakerjaan kepada pemkab atas komitmen dan sinergitas antara pemerintah, perusahaan dan pekerja yang mengedepankan budaya K3.

“Kami sangat bersyukur, karena komitmen yang dijalani selama ini antara pemerintah, perusahaan dan pekerja mampu menghantarkan Gresik meraih penghargaan atas penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja,” kata dia usai upacara peringatan Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional di Surabaya.

Ia memperoleh anugerah sebagai Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik tingkat Provinsi Jawa Timur peringkat 1. Penghargaan tersebut sebagai prestasi antara pemerintah, industri dan pekerja.

Selain itu, juga karena penerapan K3 yang dilaksanakan dengan baik serta komitmen antara pemerintah kabupaten Gresik dan industro.

Atas komitmen tersebut, menempatkan Kabupaten Gresik sebagai Pembina K3 tahun 2017 diurutan pertama se Jawa Timur.

Ia mengharapkan di tengah industrialisasi yang kian padat, pelaksanaan budaya K3 dapat terus diterapkan di perusahaan-perusahaan yang ada.

“Memang budaya K3 itu sangat penting bagi suatu perusahaan. Karena menyangkut nyawa pekerja. Oleh sebab itu, melalui penghargaan ini hendaknya dijadikan momentum dan motivasi untuk lebih meningkatkan komitmen dalam melaksanakan budaya K3,” kata dia menjelaskan.

Dengan begitu, lanjut Bupati, meningkatnya pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya dapat dilihat dari peran ketenagakerjaan dan sector industri dalam memperharikan K3 pekerjanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Ir. Agus Mualif kepada Kabag Humas dan Protokol pemkab Gresik Suyono menjelaskan bahwa terdapat 54 perusahaan di Gresik  dengan kecelakaan nihil (zero accident).

“Kami akan terus pantau perusahaan-perusahaan, sehingga penerapan K3 dapat berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan,” katanya. (*iis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *