Jakarta–Detakpos– Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan pihaknya kini berfokus pada upaya terpadu untuk pemulihan, perawatan, dan pengembangan kehidupan masyarakat Asmat secara partisipatif agar tumbuh kemandirian dalam jangka panjang.
Mensos menjelaskan pertama adalah Pendampingan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten Asmat agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam tata kelola pembangunan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dikatakan Mensos berdasarkan hasil kunjungan ke Asmat baru-baru ini, daerah KLB Campak dan Gizi Buruk berada di wilayah sangat terisolasi. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah tersebut harus dilakukan perbaikan wilayah secara terpadu dan menyeluruh.
Pendampingan dan perbaikan yang dilakukan harus secara proaktif oleh pemerintah pusat dan daerah, lintas sektor dan lintas profesi. “Pembangunan infrastruktur layanan publik dan layanan sosial dasar sangat diperlukan, mengingat distrik yang sudah berkembang sarana prasarana pelayanan publik baru di Distrik Agats,”ungkapnya, Selasa, (30/1).
Sementara 22 distrik lainnya masih belum berkembang dan di antaranya masih terisolasi,” terangnya. Kabupaten Asmat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke sejak tahun 2002, berdasarkan UU No. 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Asmat.
Kabupaten di pesisir selatan Provinsi Papua ini, terdiri dari 23 distrik/kecamatan dan 139 kampung/kelurahan/desa. Secara keseluruhan bantuan dari Kementerian Sosial sebesar Rp 3,9 miliar, terdiri dari Bantuan Sembako dan Logistik, program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan PKH.
Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) telah dilakukan mulai tahun 2013 di Seramit, Auban dan Sorai sebanyak 107 KK dengan bantuan berupa pemukinan sosial, jaminan hidup, bantuan bibit, peralatan kerja dan peralatan rumah tangga.
Sementara PKH baru dilaksanakan di Distrik Agats sebanyak 175 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sejak tahun 2017 dan Tahun 2018 sudah siap menjadi 391 KPM. Total bantuan PKH sampai dengan Tahun 2017 sebesar Rp87,5 Juta.
Sementara untuk distrik lainnya masih dalam proses rekrutmen pendamping dan validasi data calon KPM. Kemensos juga melaksanakan program pemberian makanan tambahan siap saji selama 1.000 hari di Distrik Agats bagi ibu-ibu yang hamil dan mempunyai anak balita. Selain itu sedang dipersiapkan fasilitasi pembentukan Taruna Siaga Bencana dan Kampung Siaga Bencana. (d2)