Gresik–Detakpos-Peneliti Senior Ecoton Andreas Agus Kristanto mengambil sampel air limbah di saluran air di Wringinanom yang bermuara ke Kali Surabaya yang menjadi bahan baku air Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM), Gresik, Jawa Timur.
Andreas menyatakan,
limbah yang dibuang merupakan cairan berwarna kuning dan bersifat asam.
“Cairan ini merupakan cairan asam dari proses kimia untuk menghilangkan karat dan minyak yang menempel di logam,”kata Andreas dalam rilis, Kamis, kemarin.
Karena sifatnya asam, menurutnya, air mengandung logam berat. “Maka limbah cair ini sangat berbahaya, dibuktikan banyak ikan yang mati di dekat saluran buangan limbah,” ungkap Andreas
Lebih lanjut alumni Biologi Unair ini menyatakan, sample air limbah akan diujikan di Lab kualitas air di Dinas Lingkungan Hidup Gresik.
Dikatakan, limbah cair menunjukkan tingginya kandungan ion-ion logam berat, parameter EC atau electro conductivity mencapai 4.340 micro second/cm dan TDS/ Total Dissoled Solid mencapai 2050ppm (air limbah seharusnya tidak boleh lebih dari 1.000 ppm).
Menyikapi hal tersebut warga Wringinanom melakukan protes dan melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Gresik.(d/3)
Editor: A Adib