Bupati: Ada 1.001 Alasan Gagal, Namun ada 1.005 Alasan Berhasil

BojonegoroDetakpos – Bupati  Bojonegoro Suyoto mengatakan bahwa  ada 1.001 alasan untuk gagal, akan tetapi ada 1.005 alasan untuk berhasil, meskipun pelajar ada yang berasal dari keluarga tidak mampu. 

Karena kesuksesan bukan ditentukan dari jumlah harta yang kalian punya namun dari besarnya tekad, usaha kalian,” kata dia di SMAN 1 Gondang Bojonegoro, Kamis (18/1).

Ia mencontohkan dirinya dulu berasal dari keluarga miskin ayah yang bekerja sebagai petani dan tukang kayu, dan ibu juga sebagi ibu rumah tangga.

Dengan kondisi tersebut kata kang Yoto, demikian panggilan orang nomor satu di daerah setempat,  juga tidak berani bermimpi tinggi.

“Kang Yoto hanya berani bermimpi sebagi sopir bis, karena kang yoto anggap supir bis itu bisa kemana-mana,” ujarnya.

Namun, ibunya menganggap cita-cita sebagai sopir bus masih terlalu tinggi, sehingga dirinya termotivasi untuk kuliah karena hanya ingin bisa mendapat beasiswa ke timur tengah.

“Karena kang Yoto melihat kakak kang Yoto yang mendapat beasiswa ke timur tengah. Dan setelah kuliah dari timur tengah saya ingin ikut transmigrasi karena saya berfikir kalau dulu ikut transmigrasi akan dapat lahan seluas 2 ha, dan nanti saya disana ingin mengajar mengaji,” kata dia menjelaskan.

Menurut dia, dari  perkataan orang tua saya bahwa orang yang sukses adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. Ada kebiasaan dari ibu saya yang saya rindukan ketika saya kuliah, yaitu ketika pulang sekolah saya diambilkan nasi buat makan.

Tidak hanya itu, lanjut dia, ketika berangkat sekolah ibunya mengambil minyak kelapa kemudian dibelaikan di kepalanya.

Seraya membelai, kata dia, ibunya memberikan nasihat,” Le kalau ada kemauan yang kuat pasti ada jalan keluarnya”. Itulah yang membuat kang Yoto rajin kuliah, meski sakit kang Yoto tetap paksa buat masuk, karena kang yoto ingin membuktikan kepada orangtua kalau kang yoto bisa,” tuturnya.

Kepala SMAN 1 Gondang, Bojonegoro Dra. Wiwik Widowati, M.Pd, sebelumnya, meminta kepada para siswanya memiliki disiplin tinggi agar tidak hanya bisa menjadi bupati, bahkan kalau perlu menjadi Presiden.

“Yang penting kalian jangan sampai putus asa,” ucapnya. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *