Bojonegoro – Detakpos – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Ny Mahfudhoh Suyoto mengatakan pengambilan data kependudukan kader dasa wisma (dawis) dengan mendatangi langsung ke rumah warga minim kesalahan.
“Data yang didapatkan diharapkan akan membantu pemkab untuk mencari pemecahan permasalahan di masyarakat,” kata dia dalam acara sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan papan instrumen revolusi data di Bojonegoro, Kamis (10/8/2017).
Menurut dia, pengambilan data kependudukan melalui kader dasa wisma merupakan bentuk kepedulian PKK untuk menyediakan data yang tepat untuk mendukung pemkab.
“Dengan adanya data yang minim kesalahan maka program pemkab bisa tetap sasaran,” katanya menegaskan.
Ia mengharapkan pengambilan data kependudukan oleh kader dasa wisma terus berlanjut di semua desa sesuai jumlah penduduk.
“Jika ada permasalahan dan kendala agar dicarikan solusi bersama,” ucapnya.
Seusai acara pembukaan dilanjutkan dengan pelatihan yang terbagi dalam dua materi yakni pengenalan cara aplikasi revolusi data berbasis smartphone dan pengenalan cara kerja dashboard aplikasi revolusi data berbasis smartphone.
Adapun 10 desa percontohan yaitu yakni Desa Brabowan dan Bonorejo Kecamatan Gayam, Desa Pilangsari dan Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu, Desa Prayungan dan Pejambon, keduanya di Kecamatan Sumberejo.
Lainnya Desa Sidobandung Kecamatan Balen dan Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro, Desa Kapas Kecamatan Kapas, Desa Tlatah Kecamatan Purwosari.
Direktur Bojonegoro Institute AW Syaifullah dalam laporannya menjelaskan bahwa revolusi data dewasa ini mutlak diperlukan terlebih dulu era yang serba digital dan berbasis Informasi Teknologi menuntut kebutuhan data semakin menjadi cepat dan tepat.
Dalam kegiatan itu EMCL memberikan dukungan berupa aplikasi yang bisa digunakan dengan smartphone yang diberi nama dashbord revolusi data di 10 desa di 5 kecamatan yang menjadi percontohan. (d1/detakpos)