Ratusan Pramuka Gresik Ikut Pengeboran Biopori Cegah Banjir

GresikDetakpos – Ratusan siswa SMPN Negeri 2 Manyar, Gresik, Jawa Timur, yang tergabung dalam gusus depan pramuka ikut melakukan pengeboran biopori sebagai usaha mencegah banjir dan tanah longsor.

Ketua Kwarcab Pramuka Gresik Moh. Qosim di Gresik, Kamis (11/1), mengapresiasi gerakan pencegahan terhadap bahaya banjir, salah satunya melalui pengeboran biopori pada Rabu (10/1).

Kesadaran dalam mencegah bencana memang harus ditanamkan sejak dini. Sebab peran masyarakat bersama pemerintah sangat diperlukan dalam pencegahan bencana, salah satunya melalui kegiatan-kegiatan seperti ini.

Ia pun meyakini bahwa anggota pramuka juga memiliki tugas yang tidak kalah penting dalam upaya pencegahan bencana.

“Selain pemerintah dan masyarakat, gerakan pramuka pun memiliki kewajiban yang sama dalam rangka upaya pencegahan bencana banjir,” kata dia.

Setidaknya mereka menargetkan 900 lubang resapan biopori berdiameter 12 centimeter dengan kedalaman 1 meter menggunakan alat bor sederhana.

Seperti diketahui bahwa lubang resapan biopori tersebut berfungsi sebagai lubang penyimpanan air dalam tanah, sehingga mampu menyimpan ketersediaan air yang dibutuhkan saat terjadinya musim kemarau.

Selain itu, 10 lubang resapan biopori yang setara dengan 1 sumur resapan yang berdiameter 1 meter dengan kedalaman 1 meter tersebut juga berfungsi sebagai upaya untuk mencegah bahaya banjir dan tanah longsor.

Selain itu, dalam kegiatan yang bertajub ‘Penyelamatan Bumi Melalui Gerakan 1 Juta Biopori’ tersebut juga dihadiri oleh Ketua Harian Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Timur, AR Purmadi.

Ia  mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah dalam rangka mendukung gerakan sejuta lubang resapan biopori yang digagas oleh Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur.

Aksi tersebut, menurut Purmadi telah dilaksanakan di sejumlah wilayah seJawa Timur. “Di Kabupaten Gresik sendiri, Kwarda Pramuka Jawa Timur mempunyai target sekitar 27 ribu lubang resapan biopori yang tersebar di sejkumlah wilayah,” ujarnya.

Nantinya, kata Purmadi, sekitar tanggal 18 Januari akan dilakukan peninjauan kembali di lapangan. Dengan harapan pengeboran biopori telah terlaksana 100 persen.

“Kami berharap hingga 18 Januari mendatang, pelaksanaan pengeboran telah rampung 100 persen. Namun kami juga ingin bahwa pembuatan resapan biopori ini nantinya akan terus dilakukan dan berkelanjutan,” harapnya. (*/iis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *