M Qodari Siap Deklarasikan Jokowi-Prabowo Maju Pilpres 2024

JakartaDetakpos.com-Wacana amandemen UUD 1945 terkait masa jabatan presiden tiga periode terus bergulir. Bahkan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari melangkah lebih maju akan mendeklarasikan pasangan capres-cawapres 2024, dengan menyandingkan Joko Widodo-Prabowo Subianto.

M Qodari beralasan untuk menghindari polarisasi di masyarakat. Dia pun siap mendeklarasikan pasangan Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024.

Hal itu untuk menghadapi tantangan perubahan zaman, seperti yang terjadi saat ini.
Qodari mendukung pasangan Jokowi-Prabowo untuk meminimalkan perpecahan di tengah masyarakat.

Perpecahan ini sudah terjadi sejak Pilgub DKI Jakarta 2017 hingga Pilpres 2019.
Namun, dukungan untuk pasangan Jokowi-Prabowo harus dibarengi dengan mengubah aturan masa jabatan presiden.

“Saya deklarator Jokowi-Prabowo pada 2024 untuk menghindari polarisasi,” kata Qodari saat diwawancara di Kompas TV, dilansir Surya.co.id, Selasa (16/3/2021).

Pengamat politik Ziyad Falahy mengatakan, seharusnya Qodari sebagai periset merilis berapa presentasi suara Jokowi-Prabowo.

“Bahwa Jokowi Prabowo bisa saja terjadi tapi kemungkinan berat karena menunggu kesediaan Prabowo,”ujar pengamat jebolan Fisip Unair, Surabaya.
Dikatakan, elektabilitasnya secara logika akan kecil. Karena lawan yg akan dihadapi lebih lincah, fresh dan smart seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Intinya tergantung lawan yang dihadapi Joko Widodo.

Analis politik Rocky Gerung mengindikasikan Direktur Eksekutif IndoBarometer M. Qodari dengan memunculkan wacana presiden tiga periode, sebagai suruhan alias pesanan. Dalam istilah Rocky, IndoBarometer Qodari telah menjadi KSP (Kantor Survei Presiden).

Rocky curiga karena dia langsung menyebut pasangannya untuk Pemilu Pilpres ke depan, Jokowi-Prabowo dengan alasan dapat menciptakan stabilitas.

“Ini artinya potensinya ada pada Jokowi dan Prabowo. Ini juga artinya calon lain dianggap tidak akan menghasilkan stabilitas. Anies Baswedantidak menghasilkan stabilitas, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) tidak menghasilkan stabilitas. Sebutkan lagi siapa lagi. Ridwan Kamil disingkirkan, Ganjar Pranowo disingkirkan,” kata Rocky dalam perbincangan di Hersubeno Point, Selasa (16/3/2021).

“Kelihatannya Qodari disuruh untuk menyingkirkan kandidat lain,” ujarnya.

Kalau tetap mengajukan Jokowi-Prabowo sebagai pasangan, kata Rocky, Qodari juga seharusnya menggunakan formulasi lain atau di balik pasangan Prabowo-Jokowi. “Kan konsepnya stabil bila berdua berpasangan Jokowi-Prabowo dan diputar juga Prabowo-Jokowi. Konsepnya stabil juga. Malah tidak dituding jadi tiga periode,” ujarnya setengah satire.

“Tapi demi tiga periode maka pasangannya menjadi Jokowi-Prabowo,” tegasnya.

Rocky menyarankan kepada Qodari biar lebih cerdas seharusnya yang diajukan itu pasangan Prabowo-Jokowi. “Bila di tengah jalan Prabowo tidak bisa melanjutkan pemerintahan Jokowi naik menjadi Presiden lagi. Kan enak tuh,” ujarnya.

Rocky menyebutkan boleh saja Jokowi membantah termasuk menyebutkan wacana presiden tiga periode itu menjerumuskan dan menampar wajahnya. Tapi,Rocky menyarankan publik untuk menyikapinya dengan pikiran terbalik.(d/2).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *