Mahfudhoh, Putri Rais Syuriah Ini Dibesarkan Dalam Kultur NU

Bojonegoro Detakpos – Jumlah warga NU (Nahdliyyin), struktural maupun kultural disebut-sebut mencapai sekitar 60 atau 70 juta. Bahkan beberapa lembaga survei menyebut jumlah Nahdliyin di Tanah Air mencapai 90 juta hingga 120 juta orang.

Karena besarnya jumlah warga NU ini, wajar jika muncul calon kader baik struktural atau kultural di dalam setiap Pilkada, termasuk Pilbup Bojonegoro, Jawa Timur, semua pasangan calon diikuti orang NU.Termasuk pasangan yang diusung PAN, NasDem dan Hanura, Neng Mahfudhoh, yang lahir dan dibesarkan dalam kultur NU.

Dalam tradisi NU, panggilan anak putri kiai itu adalah Neng, kalau putra Gus. Begitu juga Neng Mahfudhoh kecil saat itu karena putri dari Rois Syuriah PCNU Lumajang, panggilan penghormatan bagi putri kiai telah disandangnya.

Mahfudhoh, adalah putri KH Ihksan Anwar, rois Syuriah PCNU Lumajang. Hingga wafat pada tahun 2007, beliau masih aktif di ormas terbesar itu, duduk di Muystasar PCNU Lumajang, selain ketua Ta’mir Masjid Agung Lumajang.

KH Ikhsan Anwar sendiri alumnus pondok pesantren Denanyar, murid Mbah KH Bisri Samsuri. Hingga wafat juga ketua Yayasan  SMAI Lumajang.

Dari sisi ibu, Ibunda Mahfudhoh juga aktivis NU, hingga wafat masih pengurus Madrasah Muallimat Muslimat NU Lumajang. Almarhumah juga alumnus pesantren Denanyar Jombang.

Neng Mahfudhoh sendiri dibesarkan dalam pendidikan NU yaitu pesantren. Dia mengikuti jejak kedua orang tuanya, menimba ilmu di pondok Pesantren Denanyar Jombang. Dia mondok sejak dari tahun 1977 sampai 1984.

Setamat dari Denanyar, Neng Mahfudhoh meneruskan ngaji menjadi santri di Pasuruan, pondok pesantren yang diasuh KH Abdul Hamid, salah seorang ulama kharismatik yang terkenal di Jawa Timur saat itu.

Karena latar belakang pendidikan di pesantren, Mahfudhoh saat mendampingi suaminya H Suyoto di Bojonegoro, dia meneruskan tradisi pengajian dari kampung ke kampung, yang menjadi tradisi orang-orang NU.

Sebagai ketua PKK dan di semua organisasi yang dipimpin, Neng Mahfudhoh selalu ada dua hal: pelayanan untuk rakyat Bojonegoro yang di dalamnya tentu saja mayoritas NU.

Di semua organisasi yang dipimpin hampir pasti juga ada orang NU, dan bahkan bersama-sama aktivis NU.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *