Jakarta,Detakpos-Alvara Research Center (ARC) merilis hasil survei pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim yang dilaksanakan pada 29 April – 5 Mei 2018.
Survei melibatkan jumlah responden sebanyak 800 orang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim, menggunakan metode Multistage Random Sampling dan metode wawancara tatap muka dengan tingkat kepercayaan 95% serta margin of error 3,46%.
CEO ARC, Hasanuddin Ali mengatakan dari 800 responden pemilih PKB dan Gerindra yang memilih pasangan Khofifah-Emil masih di atas 50%, pemilih PDIP yang memilih pasangan Gus Ipul-Puti walaupun tinggi tapi belum di atas 50% karena masih ada sekitar 8,8% yang belum memutuskan pilihan.
“Pemilih Partai Demokrat yang memilih Khofifah-Emil sebanyak 54,7% dan yang memilih Gus Ipul-Puti sebanyak 41,5% serta 3,8% belum menentukan pilihan. Kalau pemilih partai pengusung Gus Ipul-Puti lebih militan dan patuh dengan intruksi partai, pasti persaingan Pilgub Jatim akan semakin seru,”kata Hasanuddin.
“Pemilih Khofifah-Emil yang tak mungkin berubah 57,8% dan sangat tidak mungkin berubah 8,6% sehingga kalau dijumlahkan mencapai 66,4%,” jelasnya.
Sebaliknya pemilih pasangan Gus Ipul-Puti cenderung lebih solid karena pemilih yang tidak mungkin pemilih PKB dan Gerindra yang memilih pasangan Khofifah-Emil masih di atas 50%.
Sementara pemilih PDIP yang memilih pasangan Gus Ipul-Puti walaupun tinggai tapi belum di atas 50% karena masih ada sekitar 8,8% yang belum memutuskan pilihan.
“Pemilih Partai Demokrat yang memilih Khofifah-Emil sebanyak 54,7% dan yang memilih Gus Ipul-Puti sebanyak 41,5% serta 3,8% belum menentukan pilihan.
Kalau pemilih partai pengusung Gus Ipul-Puti lebih militan dan patuh dengan intruksi partai, pasti persaingan Pilgub Jatim akan semakin seru,”kata Hasanuddin.Sebanyak 63,9% dan pemilih yang sangat tidak mungkin berubah 5,1% sehingga kalau dijumlahkan mencapai 69%.
Sayangnya, pemilih pasangan calon nomor 2, ternyata tidak berbading lurus dengan afiliasi parpol pengusung.(dib)
