Tjahjo Kumolo: Politik Uang dan SARA Racun Demokrasi

JakartaDetakpos-Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan Joko Widodo mengutip ungkapan mantan Panglima TNI Jenderal Besar Soedirman.“Katanya (Soedirman) orang-orang baik kalau hanya berdiam diri, orang-orang jahat akan semakin merajalela. Dan kita semua yang hadir di sini adalah orang-orang baik,” ujar Mendagri di Jakarta, Selasa (13/2).

Pesan Presiden untuk menyambut pesta demokrasi berharap 78 persen partisipasi masyarakat. Tjahjo menjelaskan upaya konsolidasi demokrasi yang tengah digalakkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah meningkatkan partisipasi masyarakat untuk hadir ke bilik suara saat coblosan.

Dalam konsolidasi demokrasi, KPU sejak 2015 sudah mencanangkan 70% partipasi politik masyarakat. Pada 2017 sudah mencapai sekitar 74%.”Kami yakin di pilkada serentak nanti yang aromanya berbaur dengan Pileg dan Pilpres, tingkat partisipasinya akan lebih dari 78%,” papar pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah itu.

Selanjutnya, Tjahjo menyampaikan seruan untuk melawan politik uangSelanjutnya, dia juga menyampaikan pesan Presiden yang tegas menolak dan melawan segala bentuk politik uang serta segala upaya yang memanfaatkan isu SARA demi merebut kekuasaan.

”Pilkada menjadi sarana untuk memilih pemimpin yang amanah,”tutur dia. Dia mengingatkan tujuan atas diselenggarakan Pilkada serentak,  ini adalah sarana untuk mencari pemimpin terbaik di setiap daerah.

“Pilkada serentak ini tujuannya memilih kepala daerah yang amanah, yang mampu menggerakkan masyarakat di daerah untuk pemerataan pembangunan.Silakan kepada calon kepala daerah untuk adu gagasan,” tambahnya.

Tjahjo menyampaikan bahwa politik uang serta SARA harus dillawan karena ini bisa merusak peradaban dan demokrasi, bisa menghancurkan sendi-sendi kehidupan politik. Dan ini bisa kita lawan dengan dukungan berbagai kalangan,” tandas Tjahjo. (d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *