Bupati Fadeli Buka Gebyar Kupatan Lamongan

Lamongan – Detakpos – Bupati Lamongan, Jawa Timur, Fadeli, membuka tradisi gebyar kupatan yang sudah menjadi agenda tahunan masyarakat di Wisata Bahari Lamongan (WBL) Tanjung Kodok, Minggu (2/7/2017).

Hadir pada acara tradisi kupatan, antara lain, Jajaran forkopimda, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan ribuan masyarakat.

“Ini upaya pemkab untuk melestarikan tradisi masyarakat Lamongan. Apalagi tradisi kupatan di masyarakat pantura ini memiliki makna filosofi yang tinggi,” kata dia.

Dulu, katanya menyebutkan, di Tanjung kodok yang kini menjadi WBL yang menjadi salah satu tujuan wisata terbaik Asia, setiap tujuh hari setelah Idul Fitri dilaksanakan peringatan Hari Raya Ketupat, atau disebut kupatan oleh masyarakat setempat.

“Melalui gebyar ketupatan ini, kami ingin menghidupkan kembali tradisi leluhur. Terutama untuk memaknainya sebagai bagian untuk mengenang kegigihan syiar yang dilalukan oleh Sunan Drajat dan Sunan Sendang Dhuwur,” katanya.

Acara Gebyar Ketupatan itu diawali dengan defile perahu hias nelaya Pantura. Dilanjutkan dengan acara seremonial dan rebutan gunungan ketupat.

Kenduri kupat, yakni makan beramai-ramai kupat dengan berbagai sayur dan olahan lauk oleh pejabat dan seluruh masyarakat pantura Lamongan menjadi penanda puncak acara tersebut.

Dalam acara itu, kupat buatan nelayan dengan menilai keunikan bentuk, hiasan perahu defile, komposisi dan rasa ketupat saat dicampur dengan lauk pauk juga dilombakan.

Sementara menurut penyaji sejarah kupatan, Hidayat Iksan, tradisi Riyoyo Kupat (Hari Raya Ketuapat) itu telah menjadi kebiasaan turun temurun masyarakat Paciran dan sekitarnya.

Dikatakannya, di Riyoyo Ketupat itu mereka melakukan kebiasaan besiar, mengunjungi sanak famili, tempat bersejarah di Makam Sunan Drajat dan Sunan Sendang Dhuwur dan lainnya. (tim detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *