Jakarta–Detakpos-Ketua DPR Setya Novanto mangkir tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP. Alasannya dia sedang berkunjung ke konstituen di daerah pemilihan (dapil).
Mangkirnya Setnov pun memunculkan penberitan pro dan kontra tentang alasan kunjungan dapil Setnov dan panggilan KPK.
Ketua DPP Golkar dan anggota FPG DPR RI Firman Subagyo menyesalkan pemeberitaan yang mempersoalkan ketidakhadiran Setnov memenuhi pangilan KPK, karena dituding lebih mengutamakan kunjungan dapil dalam masa reses.
Firman menyampaikan kecewa karena tenyata banyak media dan masyarakat tertentu yang tidak atau belum memahami pentingnya kunjungan ke dapil bagi semua anggota DPR. ”Tidak terkecuali termasuk pimpinan DPR RI,,'” kata Wakil Ketua Baleg di Jakarta, Rabu (15/11).
Anaggota Komisi IV ini menjelaskan, kunjungan dapil di masa reses adalah kewajiban anggota DPR dan merupakan amanat UUD No 17 2014 tentang MD 3 Pasal 81 huruf (i), yang diterjemahkan Pasal 20 ayat 2 di Peraturan Tata Tertip DPR RI.
”Oleh karena itu tidak boleh ada pihak manapun yang mengecam ketidakhadiran Setnov untuk memenuhi panggilan KPK karena dituduh lebih mementingkan kunjungan ke dapil,” ungkap dia.
Firman menjelaskan tentang makna perintah UU dan juga sumpah janji adalah bentuk pertanggungjawaban kepada Negara dan Tuhan.
”Jadi siapa pun tidak boleh mempertentangkan antara tidak memenuhi panggilan KPK dan tugas ketua DPR Setnov yang dipertanggubgjawabkan kepada Tuhan dan Negara.”
Apalagi kunjungan reses dilakukan adalah permintaan masyrakat yang sudah jauh hari sebelumnya dijadwalkan dan masalah yang dihadapi masyarakat NTT adalah masalah yang sangat fundamental karena menyangkut kehidupan petani yang harus mendapat perhatian serius. Xx
” Selaku Ketua DPR dan sebagai pejabat Negara tentunya Setnov sudah mempertimbang baik dari aspek hukum dan aspek lainya sehingga sudah mempertimbangkan mana yang harus diutamakan,”
Firman juga diminta untuk mendampingi karena sebagai salah satu anggota yang sangat menguasai dan memahami tentang pertanian, kelautan dan perikanan yang secara tehnis dan sesuai bidangnya.
”Apalagi di NTT adalah merupan wilayah yang sangat strategis untuk pengembangan sektor pertanian, peternakan dan juga wilayah yang strategis untuk pengembagan garam nasioanal.(d2detskpos)