Jakarta–Detakpos.com– Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dave Laksono memprediksi hubungan diplomatik Indonesia dengan Afganistan akan tetap terjaga. Sebab, pengambilalihan kekuasaan pemerintahan Afganistan oleh pejuang Taliban tidak dilakukan dengan cara membunuh atau merusak.
“Saya rasa tidak ya (hubungan RI-Afganistan tidak akan rusak), karena yang dikhawatirkan banyak orang akan ada pembunuhan massal dan menghancurkan apa yang sudah dibangun selama 20 tahun ini, ternyata tidak juga,” kata Dave kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).
“Memang kita harus memantau lagi perkembangan situasi dan kondisi bagaimana,” imbuhnya dilansir kabargolkar.com
Analisis Dave, ada sejumlah faktor yang membuat pemerintahan Afganistan bisa dengan mudah diambil alih oleh Taliban. Salah satu faktornya, menurut Ketua DPP Golkar itu, adalah lemahnya pembangunan nasional yang dilakukan Presiden Ashraf Ghani.
“Yang jelas, lemahnya pemerintahan Afganistan selama ini memudahkan Taliban untuk kembali berkuasa dengan dukungan rakyatnya. Minimnya nation building dan tidak jelasnya objective US di Afganistan selama 20 tahun menyebabkan mudahnya tergeser pemerintahan yang ada. Begitu US dan pada sekutunya hengkang, dana mendadak berhenti, semua berpaling,” papar Dave.
Sejumlah negara diketahui mulai menarik warga negaranya, termasuk duta besarnya, dari Afganistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan. Bagaimana dengan Indonesia?
Dave mengungkap informasi yang dia terima dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Informasinya, Duta Besar (Dubes) RI untuk Afganistan sudah tidak berada di Kabul sebelum Taliban menguasai pemerintahan.
“Setahu saya, dubes kita sedang perawatan COVID, sudah keluar dari Kabul sejak beberapa waktu yang lalu. Saya tanya ke Kemlu, infonya begitu,” ungkap politikus yang kerap disapa Dave Laksono itu.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia menyampaikan tujuh poin pernyataan atas perkembangan kondisi Afganistan yang kini telah dikuasai Taliban. Indonesia menyerukan proses perdamaian.
Kemlu menegaskan keselamatan WNI di Afganistan merupakan yang utama. Rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di sana sedang dimatangkan.
“Perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afganistan dan dunia internasional,” demikian keterangan tertulis di situs Kemlu, Senin (16/8).
Editor: A Adib