Libur Telah Tiba, Lalu Bagaimana Nasib Liburan Anak-Anak di Pengungsian?

KarangasemDetakpos – Terhitung sudah hampir tiga bulan pengungsi dari wilayah KRB 3 dan 2 mengungungsi ke tempat yang lebih aman.

Salah satunya adalah kelompok rentan seperti anak-anak, apakah sudah ditangani lebih baik? dan bagaimana kondisi mereka selama di pengungsian?

Ditambah lagi musim liburan sekolah telah tiba, tentunya mereka akan lebih lama bermain dan beraktivitas di pengungsian.

BNPB menginisiasi melakukan aktivitas anak atau trauma healing di pengungsian agar mereka tidak jenuh dan tetap terjaga psikologisnya.

Salah satunya dilakukan di pengungsian Banjar Kangin Desa Pesedahan dan Banjar Dinas Tenganan Dauh Tukad, Manggis, Karangasem. BNPB, BPBD Karangasem dan PMI membuat permainan yang mengikutsertakan anak-anak dalam permainan sederhana tersebut.

Seperti tepuk angka, tebak gerakan, gerakan mengikuti instruksi, menyanyi dan sebagainya. Tentunya diselingi edukasi siaga bencana, apa yang harus dilakukan ketika erupsi terjadi. Ternyata, anak-anak sudah cukup teredukasi dan dapat menjawab pertanyaan dari instruktur. Harus memakai apa ketika hujan abu? Sontak serentak anak-anak menjawab masker. Kemudian ada yang menambahkan jawaban seperti kacamata, jaket, dan topi.

Anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar ini juga mampu menjelaskan kenapa harus mengungsi? “Karena lokasi rumah kami berada di KRB 2,”  ucap Ni Luh Eka Ariani (10). 

Mereka semuanya sudah dibagikan tas siaga dari BNPB yang diberikan ke setiap Kecamatan untuk dibagikan kepada anak-anak sekolah di sekitar wilayahnya.

Sintya (10) mengaku senang dan terhibur, dengan adanya tim BNPB menyambangi mereka. “Senang, bisa main dengan teman-teman dan dapat kue” ucapnya polos.

I Wayan Astawa, kordinator pos pengungsi Banjar Kangin Desa Pesedahan berharap tidak hanya hari ini saja kegiatan berlangsung, tetapi berkelanjutan.

“Karena anak-anak libur panjang, juga memerlukan hiburan dan kegiatan,” ucapnya. Senada dengan Astawa, I Wayan Budiana kordinator pengungsian Banjar Dinas Tenganan Dauh Tukad, Manggis, Karangasem mengucapkan terima kasih kepada BNPB dan tim, karena telah mengunjungi mereka.

“Anak-anak sangat senang dikunjungi dan merasa terhibur dengan permainan yang diberikan” ungkapnya. 

Satu hari, baru dua pengungsian yang dapat ditangani, masih ada 237 lagi dari total 239 titik pengungsian, tercatat 71.668 jiwa pengungsi di 9 lokasi.

Tercatat diantaranya 3.321 balita di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung 527 balita, Kabupaten Bangli 49 balita, Kabupaten Gianyar 85 balita, Kabupaten Tabanan 78 balita, Kota Denpasar 61 balita, Kabupaten Jembrana 26 balita. Total keseluruhan 4.147 balita, update data BNPB per 17 Desember 2017, pukul 18.00 WITA.

Tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan BNPB sendirian,  perlu merangkul lembaga usaha, masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sebagainya untuk turut memperhatikan meraka.

Saat ini tercatat baru ada tiga yang akan melakukan aktivitas anak di lokasi pengungsian Kabupaten Karangasem, yakni Wahana Visi Indonesia (WVI), Forum Anak Daerah dan Muhamadiyah Disater Management Center (MDMC) pada tanggal 18-30 Desember 2017. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *