Jakarta –Detakpos.com-Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) kembali melakukan penelitian jajak pendapat masyarakat dengan metode survei kepada masyarakat.
Tujuan penelitian untuk memotret kondisi sosial, ekonomi,dan politik selama terjadi pandemi Covid -19 Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah dewasa, yakni berumur 17 tahun atau telah menikah saat survei dilakukan.
Jika dilihat sampel survei ini berjumlah 1.820 responden yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, dengan margin of error (MoE) sebesar ±2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 10 s/d 24 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka dengan prokes yang ketat oleh enumerator dengan instrumen kuesioner.
Direktur Pusat Data LKPI Alamsyah Wijaya, mengatakan, pilihan masyarakat terhadap simulasi nama nama ketua umum partai politik yang memliki kursi di DPR RI jika diusung sebagai bakal capres 2024 dan ditanyakan jika dilakukan pemilihan presiden dimasa Covid 19 tokoh mana yang akan dipilih nanti?
Maka survei menunjukan sebanyak 12,8 persen belum /tidak akan menentukan pilihannya, dan sebanyak 76,8 persen menyatakan akan memilih , dan selebihnya 10,4 persen tidak menjawab/rahasia
Hasil survei juga menunjukan keinginan dan pilihan publik terhadap calon presiden yang diinginkan kader partai politik dan non-kader partai politik dan sebanyak 30,6 persen ingin calon presiden tidak harus kader partai dan 32,1 persen lainnya menginginkan calon presiden dari kader partai dan sebanyak 30,2 persen tidak mempermasalahkan kader partai atau bukan kader partai dan sebanyak 7,2 persen tidak menjawab.
“Dari Hasil survei terekam bahwa sebanyak 48,2 persen menyatakan lebih suka jika Presiden mendatang dari kalangan sipil dan sebanyak 29,7 persen dari kalangan TNI/Polri dan sebanyak 10,4 persen dari kalangan tokoh agama dan sebanyak 11,7 persen tidak memberikan pendapat,” ujarnya.
Dan dari sebanyak 76,8 persen responden yang menyatakan akan memilih jika pilpres digelar hari ini maka jika ketua umum parpol yang akan diusung sebagai capres di Pilpres 2024 dan hasil survei menunjukan dukungan masyarakat atau kecenderungan pilihan masyarakat di saat pandemi covid-19, kepada Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar menjadi presiden sebagai suksesor Jokowi menempati urutan tertinggi dipilih sebanyak 30,70 persen dan diurutan kedua ditempati oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 20,20 persen, lalu diurutan ketiga ditempati oleh ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dipilih sebanyak 14,3 persen dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 10,8 persen dan nama ketua umum lainnya dial bawah 10 persen yang memilih.
Selain itu, ketika dilakukan simulasi nama nama ketua umum parpol dan nama nama non ketum parpol dan di tanyakan kepada 1.820 respoden dengan pertanyaan tokoh mana yang akan menjadi pilihan respoden jika pemilihan presiden digelar hari ini dan pilihan dari sebanyak 76,8 persen responden yang menyatakan akan memilih jika pilpres digelar hari ini.
Maka hasilnya adalah sebagai berikut Airlangga menjadi tokoh yang dipilih paling tinggi sebanyak 11,8 persen dan hanya seleisih dengan Ganjar Pranowo yang dipilih sebanyak 11,7 persen ,tingkat elektabilitas Airlangga terdongkrak dengan keberhasilnya dalam menjalan tugas dari Presiden Jokowi dalam melakukan penanggulangan Covid 19 dan pemulihan ekonomi.
Dia menyebutkan, pilihan masyarakat terhadap Partai Politik jika dilakukan pemilihan umum di masa covid 19 maka survei menunjukan bahwa sebanyak 40,4 persen belum /tidak akan menentukan pilihannya ,dan sebanyak 44,3 persen menyatakan akan memilih dan selebihnya 15,3 persen tidak menjawab/rahasia.
Dan dari sebanyak 44,3 persen responden yang menyatakan akan memilih partai politik jika dilakukan pemilu hari ini maka hasilnya sebagai berikut yang didapat dari survei PDI Perjuangan 17,3 persen memimpin diurutan pertama dengan tingkat keterpilihan sebesar 17,3 persen
Kemudian, disusul oleh partai Golkar 17,1 persen yang beda tipis 0,2 persen dengan PDI Perjuangan ,dan partai Gerindra dipilih sebanyak 16,2 persen yang lebih tinggi dari hasil pemilu 2019 meningkatnya tingkat keterpilihan Golkar dan Gerindra tidak lepas dari terpaan sikap politik Golkar dan Gerindra yang konsisten mendukung pemerintahan Jokowi
Sementara itu, diurutan keempat ditempati oelh dengan PKB 8,7 persen hal ini disebabkan suara NU yang masih konsisten memilih PKB ,dan PKS dipilih sebanyak 7,1 persen hal ini akibat kosistensi PKS yang berada diluar pemerintahan selama ini sehingga publik yang tidak suka atau tidak puas terhadap pemerintah cenderung memilih PKS
Selanjutnya, disusul oleh Nasdem 6,7 persen,PAN 4,7 persen ,Demokrat 3,8 persen ,PPP 3,2 persen,Perindo 2,9 persen dan yang menarik adalah Prima dipilih sebanyak 2,3 persen sebagai partai yang baru dideklarasikan empat bulan lalu tetapi sudah menjadi simbol partainya anak muda dan mantan aktivis berkumpul kemudian Garuda 2,1 persen ,PSI 1,8persen ,HANURA 1,2 persen ,PBB 1,2 persen ,Partai Umat 1,1 persen ,Partai Gelora 1,1 persen ,Partai Berkarya 0,8 persen dan PKPI 0,7 persen.(d/2).
Editor: A Adib